Breaking News:

Virus Corona

Pahami 5 Fakta Covid-19 Varian Lambda, Apakah Lebih Mengancam Dibandingkan dengan Delta?

Seiring dengan tingginya penularan dan penyebaran Covid-19, virus ini telah bermutasi dalam beberapa varian.

sciencefocus.com
Ilustrasi Virus Corona. Kenali 5 Fakta Covid-19 Varian Lambda, Lebih Mengancam Dibandingkan dengan Delta? 

TRIBUNWOW.COM - Seiring dengan tingginya penularan dan penyebaran Covid-19, virus ini telah bermutasi dalam beberapa varian.

Virus yang pertama kali ditemukan di China ini telah bermutasi mulai dari varian alpha dari Inggris, beta dari Afrika Selatan, delta dari India hingga yang terbaru adalah varian lambda.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tetap Tinggi meski Sudah Banyak yang Divaksin, Berikut Penjelasannya dari Dokter

Baca juga: Orang dengan Komorbid Punya Risiko Tinggi Terinfeksi Covid-19, Bolehkah Menapat Vaksin?

Baru-baru ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menggolongkan varian ini sebagai 'varian yang menarik'.

Artinya, WHO mulai memberikan perhatian lebih terhadap jenis ini.

Dihimpun TribunHealth.com dari Express Selasa (6/7/2021), berikut ini fakta-fakta virus corona varian lambda.

1. Diidentifikasi pertama kali di Peru

Varian lambda pertama kali diidentifikasi di Peru pada Desember 2020.

2. Disebut lebih menular

Pablo Tsukayama, seorang dokter di mikrobiologi molekuler di Universitas Cayetano Heredia di ibukota Peru, Lima, memperingatkan bahwa strain itu bisa lebih menular daripada yang lain.

Varian ini hanya ditemukan satu dari 200 sampel, pada awal kemunculan.

Berbicara kepada Financial Times, dia menambahkan, “Pada bulan Maret, bagaimanapun, itu menyumbang sekitar 50 persen sampel di Lima dan sekarang sekitar 80 persen.

"Itu akan menunjukkan tingkat penularannya lebih tinggi daripada varian lain."

Baca juga: Cara Mengenali Seseorang Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala, Harus Swab Antigen atau PCR?

Baca juga: Kapan Waktu Berjemur yang Tepat? Hasilkan Vitamin D untuk Tingkatkan Imun di saat Pandemi Covid-19

3. Masih butuh bukti ilmiah

Jairo Méndez Rico, penasihat penyakit virus di Organisasi Kesehatan Pan-Amerika, mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan tentang jenis ini.

Dia berkata, “saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu lebih agresif daripada varian lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19varian deltaVarian LambdaVaksinasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved