Virus Corona
Curhat di Mata Najwa, Asep Bongkar Alasan Pilih Dibui ketimbang Didenda PPKM: Rp 100 Ribu Aja Sulit
Di Mata Najwa, Rabu (21/7/2021), pedagang kopi asal Tasikmalaya Asep Lutpi Suparman (23), menceritakan alasannya memilih dipenjara tiga hari.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
Pasalnya, ia tak punya cukup uang untuk membayar denda.
"Saya sudah siap dengan risiko menjalani kurungan tiga hari," katanya.
"Daripada harus bayar denda Rp 5 juta yang tidak terbayang dari mana dapatnya, ya sudah memilih dikurung."
Asep diantarkan ayahnya, Agus Suparman (56) saat mendatangi Lapas Tasikmalaya.
Tampak, Agus hanya terdiam sambil menahan tangis saat mengantar anaknya untuk dipenjara.
Baca juga: Curhat Luhut Kerap Dikritik hingga Minta Maaf soal PPKM: Kamu Gak Tahu Betapa Sulitnya Atasi ini
Ia pun mengaku tak menyangka Asep bakal memilih dipenjara ketimbang membayar denda.
"Saya sedih, prihatin, tapi sekaligus bangga dengan sikap Asep yang bertanggungjawab mengakui kesalahan dan memilih dikurung," kata Agus, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (16/7/2021).
Agus memaklumi anaknya memilih dipenjara ketimbang bayar denda karena tak memiliki uang.
Kata dia, uang sebesar Rp 5 juta terbilang besar untuk Asep.
"Tapi setelah mendengar penjelasan dia, saya dan ibunya Asep akhirnya memaklumi," kata Agus.
"Uang Rp 5 juta di mata anak saya tergolong besar, dari mana mau mencarinya." (TribunWow.com)
Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Diantar Ayah ke Lapas Tasikmalaya, Asep Dikurung Karena Tak Sanggup Bayar Denda PPKM Darurat, dan Kompas.com dengan judul Memilih Dipenjara 3 Hari Setelah Didenda PPKM Rp 5 Juta, Pemilik Kedai Kopi: Kaget, Saya Ditahannya di Lapas