Breaking News:

PPKM Darurat

Anaknya Distahan Bersama Napi Narkoba dan Digunduli, Ayah Pelanggar PPKM: Apa sampai Segitunya?

Tak mampu membayar denda Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, pemilik kedai kopi Asep Lutpi Suparman (23) mendekam di penjara.

YouTube Kompascom Reporter on Location
Pemilik kedai kopi divonis melanggar PPKM Darurat lebih memilih subsider penjara 3 hari ketimbang bayar denda Rp 5 juta saat persidangan virtual oleh Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Tak mampu membayar denda Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, pemilik kedai kopi asal Tasikmalaya, Asep Lutpi Suparman (23) mendekam tiga hari di Lapas Polsek Tasikmalaya Kota.

Dilansir TribunWow.com, selama menjadi tahanan, Asep ternyata digabungkan dengan tahanan narkoba.

Tak hanya itu, kepala Asep bahkan juga dicukur habis selama mendekam di penjara.

Melihat nasib anak kandungnya, Agus Suparman mengaku tak terima.

Pemilik kedai kopi divonis melanggar PPKM Darurat lebih memilih subsider penjara 3 hari ketimbang bayar denda Rp 5 juta saat persidangan virtual oleh Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Selasa (13/7/2021).
Pemilik kedai kopi divonis melanggar PPKM Darurat lebih memilih subsider penjara 3 hari ketimbang bayar denda Rp 5 juta saat persidangan virtual oleh Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Selasa (13/7/2021). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Baca juga: Pilih Penjara 3 Hari ketimbang Didenda PPKM, Pemilik Kedai Kopi Justru Kaget saat Tiba di Lapas

Baca juga: Minum Kopi Secara Teratur Bisa Kurangi Resiko Terpapar Covid-19? Cek Faktanya

Pasalnya, kata dia, Asep dipenjara bukan karena tindakan kriminal.

Melainkan, karena Asep dianggap melanggar aturan karena kedai kopinya masih buka saat PPKM Darurat.

Kekecewaan Agus itu diungkapkan dalam acara APA KABAR INDONESIA MALAM tvOne, Sabtu (17/7/2021).

"Iya sekarang di Lapas Polsek Tasikmalaya Kota," jelas Agus.

"Waktu itu saya dapat berita yang katanya anak saya disatukan sama tahanan narkoba."

"Kayak kriminal aja, padahal anak saya kan mencari sesuap nasi."

Agus menjelaskan, Asep memilih dipenjara karena tak memiliki cukup uang untuk membayar denda sebesar Rp 5 juta.

Selain itu, kata Agus, Asep juga harus membayar gaji karyawan kedai kopinya.

"Anak saya sudah punya karyawan, karyawannya harus dibayar," tutur Agus.

Ia pun mengaku tak terima Asep diperlakukan seperti penjahat di dalam sel.

Menurut Agus, tak selayaknya rambut anaknya sampai dicukur habis seperti narapidana lain.

"Nah itu yang saya enggak terima, apa sampai segitunya pelanggarannya sampai dipelontos?"

"Ada aturannya enggak? Yang saya tidak mengerti tuh itu."

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-0.21:

Baca juga: Kronologi Petani Kopi Dirampok 5 Pria Bertopeng, Suami Diikat dan Dibacok, sang Istri Dirudapaksa

Baca juga: Perpanjangan PPKM Darurat Masih Dikaji Pemerintah, Ali Ngabalin: Masih Ada 3 Hari, Jangan Panik

Menahan Tangis

Agus mengantarkan langsung Asep saat mendatangi Lapas Tasikmalaya Kota untuk ditahan tiga hari.

Tampak, Agus hanya terdiam sambil menahan tangis saat mengantar anaknya untuk dipenjara.

Ia pun mengaku tak menyangka Asep bakal memilih dipenjara ketimbang membayar denda.

"Saya sedih, prihatin, tapi sekaligus bangga dengan sikap Asep yang bertanggungjawab mengakui kesalahan dan memilih dikurung," kata Agus, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (16/7/2021).

Agus memaklumi anaknya memilih dipenjara ketimbang bayar denda karena tak memiliki uang.

Kata dia, uang sebesar Rp 5 juta terbilang besar untuk Asep.

"Tapi setelah mendengar penjelasan dia, saya dan ibunya Asep akhirnya memaklumi," kata Agus.

"Uang Rp 5 juta di mata anak saya tergolong besar, dari mana mau mencarinya."

Baca juga: Presiden Jokowi Larang Menteri ke Luar Negeri selama PPKM Darurat, Harus Ada Sense of Crisis

Kaget saat Tiba di Lapas

Asep menjalani tiga hari kurungan penjara di Lapas Tasikmalaya.

Pria 23 tahun itu mengaku tak menyangka harus dipenjara di lapas.

Pasalnya, ia mulanya menduga bakal dikurung di Polres atau Polsek setempat.

"Saya kaget, ya kaget. Saya kira ditahannya di Polsek atau Polres, tapi ternyata saya ditahannya di Lapas. Tapi saya siap," jelas Asep, dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/7/2021).

Meski kaget, Asep mengaku siap dikurung di mana pun.

Pasalnya, ia tak punya cukup uang untuk membayar denda.

"Saya sudah siap dengan risiko menjalani kurungan tiga hari," katanya.

"Daripada harus bayar denda Rp 5 juta yang tidak terbayang dari mana dapatnya, ya sudah memilih dikurung."  (TribunWow.com)

Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Diantar Ayah ke Lapas Tasikmalaya, Asep Dikurung Karena Tak Sanggup Bayar Denda PPKM Darurat, dan Kompas.com dengan judul Memilih Dipenjara 3 Hari Setelah Didenda PPKM Rp 5 Juta, Pemilik Kedai Kopi: Kaget, Saya Ditahannya di Lapas

Baca artikel lain terkait

Tags:
PPKM DaruratPemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)narkobaTasikmalaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved