PPKM Darurat
Perpanjangan PPKM Darurat Masih Dikaji Pemerintah, Ali Ngabalin: Masih Ada 3 Hari, Jangan Panik
Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan bahwa pemerintah masih mengkaji rencana perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kabar tersebut disampaikan oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy saat meninjau Hotel University Club UGM, Sleman, Jumat (16/9/2021).
Dilansir TribunWow.com, perpanjangan PPKM Darurat sampai akhir Juli telah diputuskan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Presiden Jokowi Larang Menteri ke Luar Negeri selama PPKM Darurat, Harus Ada Sense of Crisis
"Tadi rapat kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo sudah diputuskan bapak Presiden (PPKM Darurat) dilanjutkan sampai akhir Juli. Sampai akhir Juli PPKM," kata Muhadjir dikutip dari Kompastv.
Muhadjir mengatakan, pemerintah sadar betul berbagai risiko dan konsekuensi diperpanjangnya kebijakan PPKM Darurat yang semestinya selesai 20 Juli 2021.
Namun, hal tersebut terpaksa harus dilakukan mengingat angka penularan Covid-19 belum mengalami penurunan.
"Perpanjangan ini memang banyak risiko. Termasuk bagaimana supaya seimbang, bersama-sama antara tadi itu meningkatkan disiplin warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan standar PPKM dan bantuan sosial," katanya.
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Muhadjir Effendy: Bansos Tidak Mungkin Ditanggung Negara Sendiri
Terkait bansos, Muhadjir menyebut pemerintah tidak bisa memikulnya sendiri.
Pemerintah berharap semua pihak bisa saling gotong royong membantu warga lain yang membutuhkan.
"Karena itu bansos itu tidak mungkin ditanggung negara sendiri oleh pemerintah. Gotong royong masyarakat," katanya
Muhadjir ingin agar masyarakat bisa memupuk kesadaran untuk saling memberi dukungan satu sama lain.
"Saling membantu saling bergandeng tangan mengulurkan tangan termasuk sedekah masker," kata Muhadjir.
"Karena bagaimana pun masyarakat di bawah, masker barang yang mahal, tidak mungkin kita meminta kesadaran (masyarakat) melulu tanpa upaya kita membantu mereka," pungkasnya. (TribunWow.com/Rilo)