Terkini Daerah
Sosok Redi Terduga Pelaku Pungli Rp 4 Juta pada Keluarga Pemakaman Jenazah Covid-19, Bukan Staf TPU
Sosok Redi, petugas yang minta pungutan liar pada keluarga pemakaman jenazah Covid-19 terungkap.
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Sosok Redi, petugas yang minta pungutan liar pada keluarga pemakaman jenazah Covid-19 terungkap.
Sebelumnya, Redi sempat meminta keluarga korban sebesar Rp 4 juta untuk biaya pemakaman jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat.
Korban punli, YT (47) menceritakan, saat itu oknum petugas pemakaman memberi alasan bahwa pemakaman jenazah non-muslim tidak ditanggung pemerintah.
"Dia bilang pemakaman Covid-19 untuk non-muslim tidak dibayar pemerintah, hanya yang muslim saja yang ditanggung pemerintah. Dia minta Rp 4 juta supaya Ayah saya bisa dimakamkan," kata YT saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Tanggapi Pihak yang Ragu Pemerintah Mampu Atasi Covid-19, Moeldoko: Jangan Jadi Lalat-lalat Politik
YT pun mengaku keberatan dengan biaya itu.
Setelah mencoba untuk menawar, akhirnya sepakat biaya pemakaman sebesar Rp 2,8 juta.
Seusai pemakaman, YT diberi rincian biaya yang tertulis sebagai berikut:
1. Biaya gali liang lahad sebesar Rp 1,5 juta
2. Biaya angkut peti jenazah Rp 1 juta
3. Papan nisan salib sebesar Rp 300.000.
Menurut YT, tanda terima tersebut juga ditandatangani oleh Redi.
"Dia (Redi) bilang, kalau pemakaman malam memang lebih mahal," ujar YT.
Baca juga: Detik-detik Warga Marahi Keluarga Pasien Covid-19 yang Lakukan Isolasi Mandiri, Begini Kronologinya
Petugas Angkut Jenazah
YT mengatakan, terduga pelaku pungli tersebut bernama Redi dan mengaku sebagai koordinator pemakaman Covid-19 di TPU Cikadut.
Namun, dari keterangan Kepala Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung, Bambang Suhari, Redi bukan karyawan UPT TPU Cikadut, akan tetapi sebagai tenaga tambahan pemikul jenazah Covid-19.