Virus Corona
Detik-detik Warga Marahi Keluarga Pasien Covid-19 yang Lakukan Isolasi Mandiri, Begini Kronologinya
Lurah Semper Barat, Kec. Cilincing, Jakarta Utara, menjelaskan kronologi keluarga pasien Covid-19 yang dimarahi tetangganya.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini beredar video viral di media sosial terkait keluarga pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) mendapat perlakuan tak mengenakkan dari tetangga.
Dikonfirmasi, insiden tersebut terjadi di Jalan Tipar Selatan VII RT 014 RW 15 Kel. Semper Barat, Kec. Cilincing, Jakarta Utara.
Dalam video viral memperlihatkan keluarga yang melakukan isoman ingin keluar rumah lantaran kehabisan makanan dan obat.
Baca juga: Fakta Viral Keluarga Pasien Covid-19 Isoman Kehabisan Makanan dan Obat Justru Diintimidasi Tetangga
Namun tetangga bukannya memberi bantuan, malah mengintimidasi hingga membentak anggota keluarga yang bersangkutan.
Dilansir TribunWow.com, adanya kejadian tersebut dibenarkan oleh lurah setempat.
Lurah Semper Barat, Berhard Sihotang menjelaskan kronologi terjadian insiden tersebut.
Peristiwa dalam video viral tersebut dikatakan terjadi pada Kamis (8/7/2021).
"Hari Kamis itu yang bersangkutan baru lapor ke RT dan lapor ke Puskesmas Semper Barat," kata Bernhard dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/7/2021).
Berhard mengatakan bahwa pengurus RT setempat mengimbau agar keluarga tersebut melakukan isolasi selama menunggu hasil PCR keluar.
Pengurus RT setempat juga memastikan akan mengurus kebutuhan keluarga tersebut selama isolasi.
Baca juga: Kenali Teknik Proning untuk Tingkaitkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19, Coba saat Isolasi Mandiri
Namun pada haru Jumat, ibu dari warga tersebut mengalami demam sehingga ia bermaksud membawanya ke puskesmas lantaran khawatir.
"Warga melihat yang bersangkutan boncengan naik motor langsung melarang, (mengatakan) 'di rumah kan kamu lagi isolasi'," jelas Bernhard.
Warga yang bersangkutan lantas kembali ke rumahnya.
Sementara masyarakat setempat yang melihat kejadian melapor ke pengurus RT.
"Nah Pak RT-nya sudah bilang, 'Oke di rumah saja nanti kami yang ke puskesmas ambil obatnya'. Tapi mungkin karena yang bersangkutan panik jadi tetap keluar. Tetap pergi," ungkap Bernhard.
Baca juga: Cek Daftar Paket Obat dari Kemenkes bagi Pasien Covid-19 via Telemedicine saat Isolasi Mandiri