Virus Corona
Warganya Tewas karena Covid-19 dan Antre hingga 10 Jam, Walkot Surabaya: Saya sampai Gak Bisa Tidur
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku sampai tak bisa tidur saat warganya meninggal dunia akibat Covid-19.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota (Walkot) Surabaya, Eri Cahyadi mengaku sampai tak bisa tidur saat warganya meninggal dunia akibat Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, Eri mengatakan kini Surabaya tengah menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.
Bahkan, saat diwawancarai di acara Mata Najwa, Rabu (30/6/2021), tampak Eri tengah melakukan sidak di sejumlah warung makan.
Eri mengaku bersyukur warga Surabaya mematuhi aturan PPKM Mikro.
Baca juga: Ganjar Pranowo Pastikan Jateng Harus Siap Terapkan PPKM Darurat 3 Juli 2021: Nakes Sudah Capek
Baca juga: Jokowi Sebut 6 Provinsi di Jawa dan Bali akan Diberlakukan PPKM Darurat: Bisa Seminggu atau 2 Minggu
Pasalnya selama PPKM mikro, semua tempat usaha warga diwajibkan tutup pukul 20.00 WIB.
"Alhamdulillah pada dengerin," kata Eri.
"Karena saya selalu berusaha bahwa pemerintah bukan semena-mena, bukan saya tidak cinta pada warga Surabaya."
Eri mengaku terus meminta warga menyelamatkan nyawa keluarga dan orang terdekat dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Tapi yang bisa memutus mata rantai ini warga, jadi saya cuma bilang tolong selamatkan orang-orang terdekat, selamatkan orang yang kita cintai dengan menaati protokol kesehatan," sambungnya.
"Bukan untuk wali kotanya, bukan untuk pemerintahnya."
"Alhamdulillah dengan pendekatan seperti itu pada tersentuh hatinya."
Selain itu, kata Eri, ia telah membantuk relawan pemuda yang membantu penanganan Covid-19.
"Karena di Surabaya saya bentuk Surabaya memanggil yang terdiri dari relawan anak muda yang sekarang juga ikut bergerak."
"Ada yang membantu dengan donasi, beras, tapi ada juga yang membantu dengan tenaganya."
Eri lantas menceritakan kesedihannya saat warga Surabaya meninggal karena Covid-19.