Terkini Nasional
Eks Presma UIN Sentil Ade Armando soal Kontroversi Jokowi 'King of Lip Service' oleh BEM UI
Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Syarif Hidayatullah Periode 2019-2020, Sultan Rivandi turut buka suara soal kontroversi BEM UI.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Syarif Hidayatullah Periode 2019-2020, Sultan Rivandi turut buka suara soal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) yang tengah jadi sorotan.
Diberitakan sebelumnya, BEM UI dipanggil pihak rektorat karena menjuluki Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'King of Lip Service'.
Terkait hal itu, Sultan mengaku heran ada begitu banyak pihak yang memermasalahkan julukan tersebut.
Padahal, kata dia, Jokowi bahkan tak terlalu terusik meski mendapat julukan baru dari BEM UI.

Baca juga: Panggil BEM UI karena Juluki Jokowi, sang Rektor Ketahuan Rangkap Jabatan, Fadli Zon: Harusnya Malu
Baca juga: Dukung BEM UI soal Julukan Jokowi King of Lip Service, Refly Harun: Rektornya yang Langgar Hukum
Hal tersebut diungkap Sultan dalam acara CATATAN DEMOKRASI tvOne, Selasa (29/6/2021).
"Belum ada Pasal Penghinaan Presiden pun sudah sedemikian gaduh," ucap Sultan.
"Yang sebetulnya presidennya tidak terlalu terusik, biasa kok."
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung nama Dosen Komunikasi UI, Ade Armando.
Sultan menganggap Ade Armando terlalu berlebihan hingga menyebut BEM UI dengan sebutan 'Bodoh'.
"Tapi saya enggak tahu ada orang-orang yang lebay, dan saya mengatakan Bang Ade Armando ini lebay," ujar Sultan.
Sultan menilai BEM UI tak pernah menggalang dukungan untuk mengkritik presiden.
Baca juga: Nilai Kritikan BEM UI Juluki The Jokowi King of Lip Service Wajar, Hendri Satrio: Khas Mahasiswa
Baca juga: Tanggapi Kritikan BEM UI, Jokowi Ingatkan soal Tata Krama: Universitas Tidak Perlu Menghalangi
Bahkan, kata dia, BEM UI justru mewakili suara rakyat yang mulai gerah dengan pemerintahan Jokowi.
"Tentu boleh, maksudnya tidak perlu mengatakan BEM menggalang dukungan dan segala macam," jelasnya.
"Toh kalau saya terwakili dan jutaan rakyat terwakili bahwa Pak Presiden Jokowi seperti yang dikatakan BEM UI enggak masalah."
"Makanya ketika kritik biasa ya biasa, respons kritik biasa pun sudah biasa."