Terkini Internasional
Sosok Naftali Bennett, PM Israel Baru Pengganti Benjamin Netanyahu, Dikenal Keras pada Palestina
Naftali Bennet dikenal keras terhadap Palestina, bahkan sempat menyebut negara tersebut sebagai teroris yang harus dibunuh.
Editor: Lailatun Niqmah
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Bennett dan Netanyahu menjadi berlawanan.
Bennet, yang mantan komando pasukan khusus, lahir dari orangtua yang kelahiran AS.
Kini Bennet tinggal bersama istrinya Galit dan empat anaknya di kawasan pinggiran Raanana.
Dia memasuki politik setelah menjual perusahaan start-upnya seharga 145 juta dolar AS pada tahun 2005, dan tahun berikutnya menjadi kepala staf Netanyahu, yang saat itu menjadi oposisi.
Setelah meninggalkan kantor Netanyahu, Bennett pada tahun 2010 menjadi kepala Dewan Yesha, yang melobi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Dia kemudian menggemparkan politik pada tahun 2012 ketika dia memimpin partai sayap kanan Rumah Yahudi, yang sedang terpuruk. Dia meningkatkan eksistensi partainya di parlemen hingga empat kali lipat.
Selain pernah menjadi memegang portofolio pertahanan, Bennett pernah menjabat sebagai menteri ekonomi dan menteri pendidikan Netanyahu.
Dia mengganti nama partai Rumah Yahudi sebagai Yamina (Kanan) pada tahun 2018, dan merupakan bagian dari koalisi Netanyahu yang gagal pada tahun yang sama.
Namun Netanyahu tidak mengajaknya bergabung dalam pemerintahannya Mei tahun lalu.
Hal ini dilihat pengamat sebagai bentuk ketidaksukaan Netanyahu terhadap Bennett, meski ideologi mereka sama.
Bennett lahir di Kota Haifa, Israel, dari keluarga imigran San Francisco.
Penganut Yahudi Ortodoks ini menghabiskan Sebagian masa kecilnya di Amerika Utara.
Ia menyelesaikan sekolahnya di Fakultas Hukum Hebrew University, Yerusalem.
Dan pada tahun 1999, mendirikan perusahaan start-up dan pindah ke New York.
Namun akhirnya ia menjual perusahaannya Cyota, kepada perusahaan keamanan AS, RSA, senilai 145 juta dolar AS pada 2005.
Baca juga: Israel dan Hamas Gencatan Senjata, 130 Truk Bantuan Pemerintah Mesir Bisa Tiba di Gaza Palestina