Terkini Internasional
Sosok Naftali Bennett, PM Israel Baru Pengganti Benjamin Netanyahu, Dikenal Keras pada Palestina
Naftali Bennet dikenal keras terhadap Palestina, bahkan sempat menyebut negara tersebut sebagai teroris yang harus dibunuh.
Editor: Lailatun Niqmah
Pandangan dan Sikapnya terhadap Palestina
Sosok baru Perdana Menteri Israel Naftali Bennett ini tidak terlalu menggembirakan Palestina.
Kehadiran Bennett diperkirakan akan merusak perundingan damai dan upaya menjadikan negara Palestina Merdeka.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan, pemerintah akan menjadi "ekstrem kanan" dan tidak berbeda dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Netanyahu.
Bennett dikenal sebagai sosok dengan komentar keras dan pedas tentang Palestina.
Pada 2013, dia menyebut Palestina sebagai teroris.
“Teroris Palestina harus dibunuh, bukan dibebaskan,” katanya waktu itu.
Dia bahkan telah menimbulkan kontroversi dalam beberapa kesempatan.
Seperti pernyataannya bahwa Tepi Barat tidak sedang diduduki karena "tidak pernah ada negara Palestina di sini".
Ia juga mengatakan, “konflik Israel-Palestina tidak dapat diselesaikan tetapi harus dipertahankan.”
Ia pernah mengatakan, pembentukan negara Palestina sama dengan Israel bunuh diri.
Ia merujuk pada masalah keamanan Israel nantinya.
Tahun lalu, saat pemerintahan Netanyahu melanjutkan aneksasi di Tepi Barat beberapa bulan terakhir pemerintahan Trump, Bennett yang saat itu menjadi menteri pertahanan Netanyahu, mengatakan "momentum pembangunan pemukiman israel di negara itu jangan dihentikan, bahkan sedetik pun."
Sikapnya yang akhirnya berseberangan dengan Netanyahu dibuktikan saat hari Minggu pekan lalu ia mengumumkan bergabung dengan koalisi oposisi anti-Netanyahu, Yair Lapid.
Lapid telah menawarkan untuk berbagi kekuasaan, membiarkan Bennett menjalani masa jabatan sebagai perdana menteri untuk dua tahun pertama, dan akan dilanjutkan oleh Yair Lapid.