Terkini Daerah
Bawa Jimat, Pria Lecehkan Jemaah Perempuan yang Sedang Salat di Musala, Aksinya Terekam CCTV
Seorang pria kini harus berurusan dengan polisi setelah terekam CCTV melakukan aksi pelecehan seksual.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang pria kini harus berurusan dengan polisi setelah terekam CCTV melakukan aksi pelecehan seksual.
Ia ditangkap gara-gara melecehkan jemaah perempuan yang sedang salat di di Musala Al-Amin, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (4/6/2021).
Setelah melakukan aksinya, pelaku sempat kabur, namun ia dapat dikejar dan ditangkap.

Baca juga: Fakta Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pemilik Sekolah di Batu, Komnas PA Sebut Korban Capai 25 Siswi
Ketika beraksi melakukan pelecehan seksual pada dua jemaah perempuan, pelaku kedapatan mengantongi jimat.
Pengurus Musala Al-Amin, Parman (52) mengatakan, jimat itu disimpan dalam saku celana jeans.
Diketahui, pelaku pelecehan seksual itu menempelkan alat kelaminnya dari belakang ke dua jemaah perempuan.
"Di kantong celana jeansnya itu ada bulu perindu. Dia ketangkap dalam keadaan cuman pakai sarung, enggak pakai celana dalam. Celana jeansnya dia pegang," kata Parman di Jakarta Timur, Jumat (4/6/2021).
Bulu perindu dimaksud merupakan jimat yang konon berkhasiat memikat lawan jenis.
Bentuknya berupa sejumlah helai bulu tebal dan kerap dijual dengan harga berkisar ratusan ribu rupiah.
Hanya saja Parman tidak mengetahui pasti untuk apa pelaku membawa jimat.
Usai ditangkap, pelaku langsung diserahkan ke Pol Polisi Sektor Rawa Bening lalu diamankan ke Polsek Jatinegara.
"Kalau nama pelaku siapa saya enggak tahu, karena setelah saya tangkap langsung saya serahkan ke Pos Polisi. Mungkin kalau enggak diserahkan ke Pos Polisi sudah dipukuli warga," ujarnya.
Baca juga: Sosok Pelaku Pencabulan Bocah Perempuan di Masjid, Masih Pelajar dan Kini Terancam 15 Tahun Penjara
Parman menuturkan saat kejadian sekira pukul 16.00 WIB terdapat sejumlah jemaah di musala.
Namun mereka tak menyadari kedatangan pelaku karena sedang melaksanakan Salat Asar berjemaah.
Pelaku memanfaatkan posisi jemaah yang sedang menghadap kiblat sehingga tidak menyadari kedatangan pelaku, dua jemaah perempuan korban pelecehan pun sempat tidak menyadari kejadian.