TWK KPK
Sebut Pimpinan KPK Kriminal karena Tentang Jokowi, Bambang Widjojanto: Harusnya Jadi Tersangka Semua
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015, Bambang Widjojanto, menganggap para pimpinan KPK kini layak disebut sebagai kriminal.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015, Bambang Widjojanto, menganggap para pimpinan KPK kini layak disebut sebagai kriminal.
Dilansir TribunWow.com, hal itu berkaitan dengan pemecatan 51 pegawai KPK yang tak lolos seleksi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Bambang menganggap para pimpinan KPK kini telah melawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menentang pemecatan puluhan pegawai KPK tersebut.

Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Sebut Tetap Lantik 1.271 Pegawai jadi ASN demi HAM dan Status Hukum
Baca juga: 700 Pegawai KPK yang Lolos TWK Dikabarkan Kompak Tak Hadiri Pelantikan Jadi ASN, Ini Kata Pengamat
Dalam kanal YouTube tvOneNews, Senin (31/5/2021), Bambang menilai TWK hanya dijadikan instrumen untuk memberhentikan pegawai KPK yang dinilai 'berbahaya'.
"Seolah-olah TWK ini adalah satu instrumen yang jadi pemutus," ujar Bambang.
"Udah kerja 14 tahun, 17 tahun, 23 tahun itu seolah-olah tidak ada, hanya dengan selembar kertas yang metodologinya masih dipersoalkan beberapa kalangan."
"Sepertinya orang-orang yang disingkirkan ini memang sudah ditarget."
"Kemudian TWK itu adalah instrumen untuk men-justified target-target itu," lanjutnya.
Baca juga: Saat Pelantikan, Firli Bahuri Minta Pegawai KPK agar Tidak Mudah Dipengaruhi Para Penguasa
Baca juga: Pertama Kali Terjadi di Indonesia, Aksi Solidaritas 700 Pegawai KPK Minta Hasil TWK Dibatalkan
Bambang menduga ada kepentingan tertentu di balik pemecatan 51 pegawai KPK tersebut.
"Apakah kepentingannya hanya yang diduga ketua KPK dan pimpinan KPK saja? Atau dia juga bagian dari kepentingan yang lebih besar?"
"Kita menduganya seperti itu."
Menurut dia, para pimpinan KPK kini tak menggubris pernyataaan Jokowi.
Karena itu, Bambang menyebut para pimpinan KPK kini sebagai kriminal.
"Apa indikatornya, pernyataan presiden yang sudah clear dan kristal bahwa 75 ini seharusnya tidak bisa disingkirkan begitu saja," ujar Bambang.
"Toh kemudian dilawan, ini bukan hanya insubordinasi loh."
"Di Pasal 160 KUHP dijelaskan orang yang melawan perintah atasan itu kriminal loh."
"Harusnya pimpinan KPK itu semua kriminal dan jadi tersangka semua," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.53:
Pelantikan Pegawai KPK
Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan sejumlah pesan ketika melantik 1.271 pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pelantikan diketahui dilaksanakan di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021).
Dalam kesempatan itu, Firli berpesan kepada para pegawai KPK yang dilantik agar tidak terpengaruh oleh penguasa dalam menjalankan tugas.
Diketahui para pegawai yang dilantik menjadi ASN adalah mereka yang telah lulus menjalani tes wawasan kebangsaan (TWK).
Proses pelantikan ditayangkan langsung lewat YouTube Kompastv, Selasa (1/6/2021).
Awalnya Firli menegaskan bahwa KPK adalah lembaga yang independen dan tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun.
Ia lalu berpesan kepada pegawai yang baru saja menjadi ASN supaya tidak dipengaruhi baik oleh eksekutif, legislatif maupun yudikatif.
"Kami pesan melalui mimbar ini, setiap insan KPK jangan pernah ragu dan teruslah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan korupsi tanpa pengaruh dari kekuasaan apapun," papar Firli.
"Apakah itu legislatif, eksekutif maupun yudikatif."
"Pemberantasan korupsi tidak pernah berhenti sampai kita mati, sampai Indonesia, NKRI bebas dari korupsi," sambungnya.
Baca juga: Respons Sederet Tokoh soal Polemik 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK, dari Fahri Hamzah hingga AHY
Firli lalu menyampaikan ucapan selamat kepada para pegawai KPK yang baru dilantik.
"Selamat kepada rekan-rekan, hari ini dilantik sebagai ASN," kata dia.
Ia lalu kembali berpesan agar para pegawai KPK bisa memberikan manfaat kepada negara.
"Berusahalah bukan untuk menjadi manusia yang berhasil, tetapi untuk menjadi manusia yang berguna," ujar Firli.
"Mari kita sama-sama untuk memberikan manfaat kepada bangsa dan negara."
"Manusia sempurna bukanlah manusia yang tanpa berbuat salah, tapi yang biasa belajar dari kesalahannya untuk mencapai kesempurnaan," lanjutnya.
Firli juga berpesan agar para pegawai KPK berani mengambil keputusan.
"Tidak mudah mengambil suatu sikap dan keputusan, karena semua keputusan pasti tidak luput dari risiko," kata dia.
"Tapi yang pasti, risiko paling besar akan kita dapatkan seketika kita tidak berani mengambil risiko," pungkasnya. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait KPK