Terkini Nasional
Soal Penonaktifan 75 Pegawai KPK, Novel Baswedan di Mata Najwa: Ini Menghina dan Keterlaluan
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan menyebut 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan kini seolah diberi cap lebih buruk ketimbang koruptor.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Tentunya (biasanya) melakukan kegiatan penyidikan, menganilisis barang bukti, melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan tersangka."
Baca juga: Ketua Wadah Pegawai: Pimpinan KPK dan BKN Telah Nyata-nyata Tidak Mematuhi Instruksi Presiden
Baca juga: 51 Pegawai Tak Lolos TWK Dipecat, Novel Ungkit Pesan Jokowi: Oknum Pimpinan KPK Tetap Ngotot
Najwa Shihab lantas menyinggung kasus yang tengah ditangani Andre sebelum akhirnya dinonaktifkan dari KPK.
Andre mengaku tengah menanagani kasus korupsi bansos.
Pengakuan Andre itu pun membuat Najwa Shihab kaget.
"Terakhir yang saya tangani adalah perkara bansos," ujar Andre.
"Yang melibatkan menteri sosial itu yang Anda pegang?," sambung Najwa.
"Iya," kata Andre singkat.
Karena sudah dinonaktifkan, Andre tak bisa lagi menangani kasus korupsi bansos yang merugikan negara puluhan miliyar rupiah itu.
Najwa Shihab pun menganggap penonaktifkan tersebut sangat merugikan rakyat.
"Karena Anda dinonaktifkan, Anda tidak bisa pegang kasus itu?," kata Najwa Shihab.
"Rugi sekali rakyat Indonesia tidak bisa melihat kelanjutan kasus itu karena Anda dinonaktifkan," tukasnya.
Jokowi Tak Setuju Pemecatan
Sementara itu, keputusan KPK memberhentikan pegawai tak lolos TWK dianggap melawan keinginan Presiden Jokowi yang berharap para pegawai KPK yang tak lolos TWK agar tidak dipecat namun diberikan pelatihan.
Sebelumnya, Jokowi berpendapat, status aparatur sipil negara (ASN) seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas para pegawai KPK.
Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/5/2021).