Terkini Nasional
Soal Penonaktifan 75 Pegawai KPK, Novel Baswedan di Mata Najwa: Ini Menghina dan Keterlaluan
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan menyebut 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan kini seolah diberi cap lebih buruk ketimbang koruptor.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Kami sepertinya dibuat lebih jelek dari (koruptor) itu."
"Saya kira ini menghina dan keterlaluan. Saya tidak melihat ini sebagai proses mekanisme biasa," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-8.41:
Pengakuan Pegawai KPK Lain
20 di antara 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinonaktifkan karena tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dihadirkan di Mata Najwa, Rabu (26/5/2021).
Dilansir TribunWow.com, satu di antara 20 pegawai KPK yang hadir itu adalah Andre Nainggolan, Kepala Satgas Penyidik KPK.
Andre mengaku dinonaktifkan saat tengah menangani kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang melibatkan mantan Menteri Sosial, Juliari Batubara.

Baca juga: Respons Moeldoko soal Kontroversi Hasil Seleksi TWK Pegawai KPK: Kenapa Begitu Diributkan?
Baca juga: 51 Anggota KPK yang Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan akan Dipecat, Mardani: TWK Jangan Jadi Acuan
Pengakuan Andre itu membuat Najwa Shihab kaget hingga mengeluarkan komentar singkat.
Hingga saat ini, Andre mengaku belum mengetahui status dirinya kini di KPK.
Seperti diberitakan sebelumnya, 51 di antara 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan dianggap tak bisa dibina hingga harus dipecat.
"Sampai saat ini belum mengetahui," ujar Andre.
Meskipun sudah dinonaktifkan, Andre mengaku setiap hari masih datang ke kantor KPK seperti biasanya.
Hanya saja, di sana ia tak lagi melakukan kegiatan sebagai penyidik.
"Ke kantor, tidak ada, mungkin hanya memeriksa email dan lain-lain," kata Andre.
"Tidak melakukan kegiatan seusai fungsi kegiatan sebagai penyidik."