Terkini Daerah
Majikan Bantah Paksa ART Makan Kotoran Kucing, Polisi Ungkap Fakta yang Patahkan Tudingan Majikan
Polisi mengungkapkan fakta di balik tudingan majikan yang menuding ART yang dipekerjakannya mengalami gangguan kejiwaan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
"Anaknya disini sangat enjoy, tenang, dan nyaman karena ini fasilitas milik Pemerintah Provinsi, tempat untuk menempatkan anak yang mengalami permasalahan berat," ungkap Armuji.
Armuji meminta agar pihak kepolisian segera mengusut kasus dugaan penganiyaan yang menimpa EAS.
"Kami serahkan kepada pihak berwajib. Segera diusut dan permasalahannya terselesaikan. Kalau memang butuh pendampingan baik anak dan ibunya,pemerintah kota akan memberikan perlindungan biar bisa mengembalikan moril. Pasti ada trauma karena mengalami diskresi mungkin. Seakan akan mau dipisahkan oleh orang tua," terangnya.
Berdasarkan hasil pemantauan Plt Kepala UPT PPSAB Lestari Indriani, A berada dalam kondisi yang baik-baik saja dan tidak pernah mengeluhkan sakit.
"Posisinya tadi masih di polrestabes surabaya. Untuk sementara dititipkan disini. Sampai nanti nunggu kondisi ibunya membaik. Pasti dibicarakan lagi kapan si anak akan dipertemukan sama ibunya," ungkap Lestari.
"Yang jelas upayanya pasti ada psikolog dari Polda. Pendampingannya ada semua bagi dia. Pasti aman disini. Semoga ibunya segera sembuh dan kembali normal kembali bersama," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Surya.co.id dengan judul ART di Surabaya Akui Disiksa Majikan, Dipaksa Makan Tai Kucing, Dimasukkan Liponsos, Polisi Bergerak dan Update ART di Surabaya Akui Disiksa Majikan dan Dipaksa Makan Tai Kucing, Anaknya Dievakuasi Polisi
Berita lain terkait Kasus Penyiksaan ART