Terkini Nasional
Banyak yang Suuzan Jokowi Promosikan Babi Panggang, Ngabalin: Presiden Itu Bapak Semua Agama
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menanggapi kontroversi yang timbul akibat promosi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menanggapi kontroversi yang timbul akibat promosi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, sebelumnya Jokowi dalam sebuah video mempromosikan berbagai kuliner daerah, termasuk babi panggang (bipang) Ambawang.
Hal tersebut lalu menuai kecaman dari banyak pihak, karena pidato Jokowi berkaitan dengan lebaran dan mudik.

Baca juga: Gara-gara Bipang Ambawang, Politisi PDIP Sebut Mendag Lutfi Memojokkan Jokowi: Kerja Tak Teliti
"Dalam pertimbangan secara kekhususan umat Islam, pasti bermasalah," kata Ngabalin mengakui, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (8/5/2021).
Walaupun begitu, ia mengingatkan momentum lebaran bukan hanya milik umat Muslim saja.
Ia memberi contoh banyak umat beragama lain yang turut memanfaatkan momentum lebaran untuk mudik.
"Setiap orang menggunakan istilah mudik lebaran mengira yang berkepentingan mudik hanya orang Islam," singgung Ngabalin.
"Karena itu teman-teman dari Departemen Perdagangan juga menjelaskan posisi yang sesungguhnya," lanjutnya.
Menurut dia, banyak yang berpikiran jelek terlebih dulu daripada melihat konteks promosi kuliner daerah secara luas seperti yang dilakukan Jokowi.
Baca juga: Penjelasan Menteri Perdagangan soal Jokowi Ajak Warga Beli Bipang Ambawang: Maaf Sebesar-besarnya
"Makanya kalau kita memulai sesuatu dengan negative thinking, bersuuzan, pasti larinya ke mana-mana," sindirnya.
Ia menegaskan maksud pidato tersebut sebatas mempromosikan berbagai kekhasan daerah, walaupun disangkutpautkan dengan momentum mudik lebaran.
"Tapi kalau kita mulai dengan pandangan yang jernih bahwa ini dalam rangka mempromosikan bla-bla-bla kemudian kekhasan daerah dari ragam suku, agama, dengan daerah masing-masing," kata Ngabalin.
"Mudik ini juga bukan waktu H-min sekian itu bukan saja orang Islam yang ingin pulang kampung," lanjutnya.
"Yang saya maksudkan adalah mari kita lihat masalah ini secara jernih bahwa presiden itu adalah bapak dari semua agama, semua suku di republik ini. Itu supaya kita jernih," tutup Ngabalin.
Lihat videonya mulai menit 3.40: