Pemerintah Larang Mudik
Ganjar Pranowo Jawab Komentar Pedas Netizen soal Larangan Mudik: Cenderung Misuh
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi komentar pedas warganet seputar pelarangan mudik di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Hal itu disampaikan oleh Perwira Pengendali (Padal) Pos Penyekatan Mantingan, Ipda Daryono, Kamis (6/5/2021).
Daryono mengakui, sudah menawarkan kepada penumpang yang lain untuk melakukan rapid test apabila ingin melanjutkan perjalanan.
Namun keluarga Agus enggan melakukan rapid test hingga akhirnya Agus bersama keluarganya diminta untuk putar balik.
"Tadi sudah kami minta untuk rapid, tapi mereka tidak mau, terpaksa kami minta putar balik," kata Daryono.
Di Ngawi, selain di Mantingan, penyekatan turut dilakukan di exit tol Ngawi serta perbatasan Jalan Raya Ngawi-Sragen.
Pada pos penyekatan Mantingan, kendaraan yang melintas mayoritas berplat AE dan AD.
Beberapa kendaraan plat AD dibiarkan melintas, karena berdomisili di sekitar Kecamatan Mantingan.
"Mereka berdomisili Ngawi, KTP-nya Ngawi, ada yang dari wilayah Mantingan, Widodaren, tapi kendaraan mereka platnya AD," kata Daryono, Kamis (6/5/2021).
Pantauan di lokasi, sejumlah pengendara motor yang melintas di pos penyekatan dari arah Sragen menuju Ngawi dibiarkan saja tanpa diperiksa.
Menurut penjelasan Daryono, motor tidak diperiksa karena sebagian besar berasal dari Ngawi.
Daryono mengatakan pada Kamis (6/5/2021), total 100 kendaraan roda empat yang berplat nomor luar, diperiksa.
Hasil pemeriksaan tersebut, 17 di antaranya dipaksa untuk putar balik karena tidak membawa surat tugas dan syarat kelengkapan lainnya. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari TribunMadura.com dengan judul Penyekatan Mudik di Ngawi, Pengendara Motor Tidak Diperiksa Petugas di Pos Penjagaan Mantingan dan Kisah Agus, Gagal Lamar Kekasih Karena Tak Lolos di Pos Penyekatan pada Hari Pertama Larangan Mudik
Berita lain terkait Larangan Mudik