Pemerintah Larang Mudik
Ganjar Pranowo Jawab Komentar Pedas Netizen soal Larangan Mudik: Cenderung Misuh
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi komentar pedas warganet seputar pelarangan mudik di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Masyarakat Indonesia belakangan ini ramai mengeluhkan adanya peraturan larangan mudik karena pandemi Covid-19.
Bentuk keluhan tersebut satu di antaranya dituangkan lewat komentar-komentar di media sosial (medsos).
Lewat akun YouTube-nya @Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi soal keluhan warganet terhadap larangan mudik.

Baca juga: Pemudik Nekat Sembunyi di Dalam Mobil Boks bersama Motor, Terbongkar saat Kain Tiba-tiba Bergerak
Awalnya, ia mengungkit soal keluhan yang berkembang di masyarakat seputar larangan mudik.
Yakni komentar warganet yang membandingkan larangan mudik yang berbanding terbalik dengan dibukanya tempat wisata dan pusat perbelanjaan.
"Ada juga teman Anda yang Masha Allah galaknya minta ampun," kata Ganjar.
"Kalau nulis komentar di medsos, 'peraturan apa itu?'," ungkapnya membacakan komentar warganet.
"kalau yang dikhawatirkan dan penularan, lha kenapa tempat wisata dibuka? Kenapa sekolah, kantor, pasar, mal, swalayan, tempat wisata semuanya dibuka? Itu malah jelas-jelas sangat membahayakan dan sumber penularan, masak yang dilarang kok cuma mudik," ucap Ganjar membacakan komentar warganet.
"Begitulah kalau teman Anda itu menggerutu dan cenderung misuh," ungkap gubernur yang khas dengan rambut putihnya itu.
Ganjar lalu mengutip sejumlah makian yang kerap dipakai oleh warganet.
"Ono sing ngomong (ada yang ngomong) mbelgedes, kampret, cebong," ujarnya sambil tertawa.
Ganjar kemudian menegaskan bahwa mudik tidak dilarang dengan syarat tertentu.
"Jadi begini, yang melarang mudik itu siapa? Mudik itu boleh silahkan," kata dia.
"Tapi mudiknya virtual saja," lanjutnya.
Ganjar lalu mengungkit bagaimana masa awal pandemi begitu banyak pasien Covid-19, tenaga medis bekerja keras, hingga tukang gali kubur tak henti-henti bekerja.