Vaksin Covid
Mengenal Perbedaan 3 Vaksin Covid-19 di Indonesia: Vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm
Simak perbedaan tiga Vaksin Covid-19 yang telah masuk ke Indonesia, mulai dari Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm.
Editor: Rekarinta Vintoko
Sebab, ini metode ini juga sering digunakan dalam pengembangan vaksin lain seperti polio dan flu.
Sementara itu, efikasi atau kemanjuran vaksin Sinovac yang disebut CoronaVac, berdasarkan uji klinis fase 3 di Indonesia menunjukkan efikasi vaksin Covid-19 ini sebesar 65,3 persen.
"Vaksin Sinovac yang diuji di Indonesia hasilnya per tanggal 9 Januari 2021 memiliki keamanan yang baik, imunogenesitas 99 persen, dan efikasi vaksin 65,3 persen," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil.
Selain di Indonesia, vaksin Sinovac juga telah diujikan di Turki dan Brasil.
Di Turki, efikasi vaksin Covid-19 asal China ini mencapai 91,25 persen, dan di Brasil sebesar 50,4 persen.
Terkait efek samping vaksinasi Covid-19 dengan suntikan vaksin Sinovac, dilaporkan efek samping ringan hingga sedang.
Selain nyeri di sekitar bekas suntikan, efek samping paling banyak dirasakan yakni gatal dan mengantuk.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dapat disimpan dalam lemari es, dengan suhu standar 2-8 derajat Celsius dan dapat bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Untuk saat ini, suntikan vaksin Sinovac diprioritaskan pada orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun.
Serta, telah diberikan juga pada kelompok lanjut usia di atas 60 tahun.
Vaksin Sinovac yang ada di Indonesia, saat ini masih dinilai efektif melawan varian baru virus corona, salah satunya yang berasal dari Inggris, varian B.1.1.7.
Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan vaksin asal Inggris bersama ilmuwan di University of Oxford.
Vaksin Covid-19 ini berbasis vaksin vektor adenovirus simpanse. Artinya, pengembang vaksin mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse, dan dimodifikasi secara genetik untuk menghidari kemungkinan infeksi parah terhadap manusia.
Virus yang dimodifikasi ini membawa sebagian dari virus corona Covid-19 yang disebut protein spike, bagian menonjol seperti paku yang ada di permukaan virus corona SARS-CoV-2.