Terkini Daerah
Aksi Gibran Copot Lurah Pungli Diprotes, Warga Kecewa dan Beri Pembelaan: Dia Sudah Kaya
Langkah Gibran mencopot lurah yang melakukan pungutan liar (pungli) mendapat protes dari sejumlah warga yang merasa kecewa.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
"Kami mendukung 1.000 persen. Semoga Gibran bisa ikut membantu memikirkan rakyat kecil, memberikan solusi terbaik," tambahnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa Suparno sudah kaya sebelum menjabat sebagai lurah.
"Pak Lurah mencari uang receh itu buat apa. Dia sebelum jadi Lurah sudah kaya," kata Ananda.
Warga lainnya, Joko Purwanto menyebut Suparno sesungguhnya menolak menandatangani surat penarikan zakat tersebut.
"Lurah tidak mau teken. Sudah menolak dua kali. Baru kali ketiga, ia mau. Sebenarnya dia tidak mau," kata Joko, Senin (3/5/2021).
Kemudian ketika ditanyakan mengapa Suparno akhirnya tanda tangan, Joko mengaku tidak tahu.
Sementara itu, Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryanto mempersilakan media untuk langsung bertanya ke Suparno guna mengonfirmasi klaim dari warga tersebut.
"Saya tidak tahu alasannya," kata Ari.
Baca juga: Terbongkar di Era Gibran, Warga Solo Baru Sadar Bertahun-tahun Dimintai Pungli Modus Zakat
Tradisi Menyalahi Aturan
Sebelumnya Gibran telah menegaskan tidak akan membela kebiasaan yang menyalahi aturan.
Suparno diketahui meraup uang sebesar Rp 11,5 juta lewat praktik pungli tersebut.
Pungli diperoleh dari sejumlah pemilik toko di kawasan Gajahan.
"(Jumlah toko) banyak. Satu toko bisa (memberi zakat) Rp 10 ribu, Rp 50 ribu. Banyak yang tidak nyaman dan banyak yang berkeluh kesah," ungkap Gibran, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Viral Usir Jamaah Bermasker, Ustaz Abdul Yakin di Masjid Pasti Aman: Tak Bermaksud Kasar
Putra sulung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu lalu menegaskan bahwa pungli adalah hal yang salah dan tidak bisa dibenarkan sebagai kebiasaan.
"Tradisi apa, itu menyalahi aturan. Jangan mengatasnamakan tradisi kita itu ASN di Kota Solo harus membiasakan yang benar bukan membenarkan yang sudah biasa," ujarnya.