Sate Beracun
Ada Hal Tak Biasa saat Kirim Sate Sianida, Bandiman Akui Tidak Curigai Pelaku
Bandiman menceritakan detail kronologis dari dirinya didekati pelaku hingga anaknya meninggal dunia memakan sate mengandung racun sianida.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Ia lalu memutuskan untuk segera membawa anaknya ke rumah sakit, hingga akhirnya korban meninggal dunia.
"Di sana anak saya langsung mendapat perawatan medis selama kurang lebih sekitar 20 menit," jelas Bandiman.
Baca juga: Terbongkar Pelaku Lain dalam Kasus Sate Beracun di Bantul, Pria Ini yang Sarankan NA Balas Dendam
Baca juga: Dikenal Pendiam, Wanita Pengirim Sate Beracun Kerja Merantau di Usia 14 Tahun
Simak videonya mulai menit awal:
Pelaku Menyesal
Pelaku yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat mengaku sebenarnya sasarannya adalah pria bernama Tomy.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menyebut NA mengaku menyesal telah membunuh orang tak bersalah.
"Dia pernah bilang kalau menyesal, karena ada korban lain yang meninggal (salah sasaran)," ucap Burkhan, dikutip dari TribunJogja.com, Senin (3/5/2021).
Hingga kini, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut, terutama terkait adanya tersangka lain selain NA.
"Kami masih melakukan pendalaman. Segala kemungkinan itu ada," sambungnya.
Menurut Burkhan, NA tak melawan saat diringkus petugas.
Selama ini, NA tinggal di Yogyakarta karena bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Menurut Burkhan, NA membeli racun jenis kalium sianida (KCN) lewat online tiga bulan lalu.
Karena itu, aksi NA ini dianggap sebagai pembunuhan berencana.
"Racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu," ucap Burkhan.
NA membeli sebanyak 250 gram sianida seharga Rp 224.000.