Sate Beracun
Ada Hal Tak Biasa saat Kirim Sate Sianida, Bandiman Akui Tidak Curigai Pelaku
Bandiman menceritakan detail kronologis dari dirinya didekati pelaku hingga anaknya meninggal dunia memakan sate mengandung racun sianida.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Terkait paket yang dibawa Bandiman, Tomy mengatakan sama sekali tidak mengenal Hamid, nama yang dicantumkan pelaku pada paket makanan tersebut.
"Bapaknya (Tomy) bilang, saya enggak merasa kenal atau punya teman yang namanya Hamid," ujar Bandiman.
Kemudian Bandiman menyerahkan paket itu kepada istri Tomy yang ternyata berada di rumah.
Istri Tomy juga menolak paket itu karena tidak mengenal pengirim.
Pihak penerima pada saat itu juga tidak mencurigai isi paket makanan tersebut lalu memberikannya kepada Bandiman.
"Tanpa rasa menaruh curiga, istrinya tadi membolehkan, dipersilahkan paket takjil tadi dikasihkan kepada saya atas persetujuan suaminya juga," ungkap Bandiman.
"Silahkan diambil saja pak, buat bapak saja," kata Bandiman menirukan ucapan istri Tomy.
Bandiman bercerita, seusai menerima paket itu, ia pulang ke rumah.
Di rumah, makanan itu ia makan bersama istri dan kedua anaknya.
Namun hanya istrinya dan anak bungsunya yakni NFP yang memakan bagian lontong yang ditaburi bumbu sate.
"Anak (NFP) saya itu disuapin baru setengah sendok bilangnya pedas," kata Bandiman.
"Pedas sama pahit."
Bandiman bercerita kala itu anaknya pingsan sedangkan sang istri muntah-muntah.
Upaya penyelamatan pertama kali yang dilakukan Bandiman kepada NFP adalah memberikan minyak serta membalik posisi tubuh NFP supaya makanan bisa dimuntahkan.
Berdasarkan kesaksian Bandiman, muncul buih dari mulut NFP.