Breaking News:

Munarman Ditangkap

Alasan Munarman Ditangkap Paksa, Terungkap Ada Kekhawatiran Tersendiri soal Pengaruhnya di FPI

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengungkapkan alasan eks Sekretaris Umum FPI Munarman harus ditangkap paksa.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman. Terbaru, Munarman ditangkap atas dugaan terlibat aksi terorisme. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengungkapkan alasan eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman harus ditangkap paksa.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Prime Talk di Metro TV, Rabu (28/4/2021).

Diketahui sebelumnya Munarman ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri atas dugaan keterlibatan aksi terorisme pada Selasa (27/4/2021) lalu.

Polisi dan TNI menjaga dengan ketat ketika bekas markas Front Pembela Islam (FPI) digeledah di Jalan Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (26/4). Polisi mencari barang bukti usai penangkapan mantan Sekretaris Umum FPI Munarman.
Polisi dan TNI menjaga dengan ketat ketika bekas markas Front Pembela Islam (FPI) digeledah di Jalan Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (26/4). Polisi mencari barang bukti usai penangkapan mantan Sekretaris Umum FPI Munarman. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

Baca juga: Munarman Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup atas Kasus Tindak Pidana Terorisme, Ini Kata Polisi

Hal itu dibuktikan dengan kehadiran Munarman pada baiat kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Makassar, Medan, dan Jakarta.

Menanggapi penangkapan paksa Munarman, Benny Mamoto menyebut wajar jika muncul pro kontra akibat hal tersebut.

"Saya ingin menyoroti masalah Munarman ini. Kalau kita mencermati sejak munculnya di media tentang baiat di Makassar sampai dengan hari ini rentang waktunya cukup panjang," singgung Benny Mamoto.

"Pertanyaannya kenapa begitu muncul tidak langsung ditangkap? Ini menunjukkan Densus cukup hati-hati mengambil langkah, tidak tergesa-gesa, tidak sembarangan," jelasnya.

Ia menyebut Densus 88 dengan hati-hati telah merencanakan penangkapan sesuai dukungan 2 alat bukti dalam gelar perkara.

Benny lalu menjelaskan kemungkinan pertimbangan Densus 88 sehingga menangkap paksa Munarman.

Baca juga: Profil Munarman yang Ditangkap Densus 88, Mantan Aktivis Hukum hingga Viral Siram Teh saat Live TV

"Muncul pertanyaan, kenapa mesti ditangkap? Tentunya Densus ada pertimbangan tersendiri," kata Benny.

"Contohnya begini. Misalnya dipanggil, tidak datang dengan alasan berbagai macam, menunda-nunda, kemudian konferensi pers," terangnya.

"Itu malah justru menimbulkan kegaduhan tersendiri sementara alat bukti sudah cukup," lanjut dia.

Selain itu, muncul pertanyaan lain yakni kenapa menghadiri baiat saja harus ditangkap.

"Dalam konteks ini, ketika Munarman berada di tempat sebagai seorang petinggi yaitu sekjen organisasi, tentunya punya pengaruh kepada para jajaran anak buahnya," jelas Benny.

Ia menyinggung bagaimana dampak kelompok militan ISIS dalam sejumlah aksi terorisme secara global dan berbagai kekerasan lainnya.

Dikhawatirkan baiat yang dilakukan di Indonesia menimbulkan dampak serupa.

"Di situlah kita semua tahu apa dampaknya," tambah Benny.

Lihat videonya mulai menit 3.30:

Fadli Zon Tak Percaya Munarman Teroris

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi penangkapan eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter @fadlizon, Selasa (27/4/2021).

Diketahui Munarman ditangkap atas dugaan terlibat dalam aksi terorisme.

Baca juga: Pegang Pengakuan Munarman, Aziz Yanuar Sebut Harusnya Polisi Buktikan Lebih Dulu: Pihak yang Menuduh

Hal itu dibuktikan dengan kehadiran Munarman dalam baiat kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Makassar, Januari 2015.

Menanggapi penangkapan Munarman, Fadli Zon mengaku tidak percaya dengan tuduhan tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi penangkapan eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman, Selasa (27/4/2021).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi penangkapan eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman, Selasa (27/4/2021). (Twitter @fadlizon)

Ia bahkan menyebutnya sebagai tuduhan mengada-ada.

"Saya mengenal baik Munarman dan saya tidak percaya dengan tuduhan teroris ini. Sungguh mengada-ada dan kurang kerjaan," cuit Fadli Zon.

Selain itu, ia menyoroti temuan cairan TATP, yakni bahan peledak.

Cairan itu ditemukan di bekas kantor Sekretariat FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Baca juga: Aziz Yanuar Bongkar Bukti Munarman Tak Terlibat ISIS, Singgung Perubahan FPI: Berkat Beliau juga

Walaupun begitu, pihak Munarman mengklaim cairan TATP tersebut hanya cairan pembersih kamar mandi.

Fadli Zon mempertanyakan hasil temuan tersebut.

"Di era revolusi industri 4.0, harusnya kita sudah bisa dengan mudah membedakan cairan pembersih WC dengan cairan bahan peledak," sindirnya, Rabu (28/4/2021).

Diketahui Munarman diamankan di kediamannya di Klaster Lembah Pnius, Perumahan Modern Hill, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa sekitar pukul 15.30 WIB.

Dikutip dari TribunJakarta.com, hal itu disampaikan Ketua RT 1 RW 13 Pondok Cabe Udik, Kikid Wirawandika.

Ia membenarkan ada sejumlah barang bukti yang diamankan pada penggeledahan.

"Ada kurang lebih, ada buku-buku ya, yang dibawa ada buku-buku, ada handphone ada flashdisk, flashdisk ada berapa gitu, kurang lebih total semua ada 60-70 item itu," papar Kikid.

Buku yang diamankan rata-rata bertema keagamaan.

Ketua RT tersebut diketahui ikut dalam proses penangkapan.

Saat penggeledahan, menurut Kikid, tidak ditemukan bahan peledak atau senjata di rumah Munarman.

"Enggak ada. Sama sekali tidak ada di rumah," jelas Kikid.

(TribunWow.com/Brigitta)

Baca berita lainnya terkait penangkapan Munarman

Tags:
Munarman DitangkapMunarmanTerorismeISISFPI
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved