Isu Kudeta Partai Demokrat
Ungkit Kasus Hambalang, Kubu Moeldoko soal Dugaan Keterlibatan Ibas: Enggak Perlu Marah-marah
Partai Demokrat kubu Moeldoko kembali mengungkit kasus korupsi Hambalang yang sempat menyeret sejumlah nama politisi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Partai Demokrat kubu Moeldoko kembali mengungkit kasus korupsi Hambalang.
Dilansir TribunWow.com, kubu Moeldoko bahkan menyinggung keterlibatan Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Terkait hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, lantas angkat bicara.

Baca juga: Detik-detik Kubu AHY Tertawa saat Kubu Moeldoko Sebut Nazaruddin Siap Bersihkan Demokrat
Baca juga: Sebut Tawuran Demokrat Kubu Moeldoko dan AHY Makin Panas, Adi Prayitno: Bobotnya Lebih Serius
Menurut dia, jika Ibas tak terlibat, kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak perlu emosi saat kasus Hambalang kembali diungkit.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Jumat (26/3/2021).
"Kalau di sebelah sana tidak ada masalah, enggak perlu memberikan pembelaan dan marah-marah kan," ujar Rahmad.
"Diaminkan saja, 'Oh kita dukung', selesai."
Rahmad menambahkan, kubu AHY seharusnya mendukung kasus Hambalang diusut tuntas.
Pasalnya, menurut dia, kasus Hambalang inilah yang menyebabkan kerusakan Partai Demokrat.
Baca juga: Kubu KLB Angkat Isu Hambalang, Demokrat Nilai Moeldoko dkk Frustasi: Sudah Malu
Baca juga: Kubu Moeldoko dan AHY Cekcok Bertemu Satu Acara, sampai Minta Maaf Debat di TV: Edukasi yang Jelek
"Kenapa kemudian harus marah-marah? Ketika kita konferensi pers di Hambalang kek, di Cikeas kek, enggak perlu marah-marah," jelas Rahmad.
"Karena kita ingin memulai pembangunan baru di Partai Demokrat sebagai partai terbuka di bawah Pak Moeldoko dengan mencuci yang kotor."
"Yang kotor itu adanya di Hambalang."
Tak hanya itu, Rahmad juga menyebut kasus Hambalang yang membuat elektabilitas Partai Demokrat anjlok.
Meskipun kala itu, Partai Demokrat masih diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Hambalang ini yang membuat elektabilitas Partai Demokrat jatuh dari 20,4 persen jadi 10 persen."