Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Sebut Kasus Hambalang Sudah Jadi Skripsi, Jansen Ledek Demokrat Kubu KLB: Mau Tenggelam

Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menilai Partai Demokrat kubu KLB kini tengah berada dalam kepanikan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi KLB Sumut, Max Sopacua memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Dalam keterangannya, Hambalang akan menjadi titik awal Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko. Selain itu, mereka berharap Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly segera mengesahkan kepengurusan KLB Sumut. 

TRIBUNWOW.COM - Kasus korupsi proyek Hambalang kini kembali menjadi bahan pembicaraan seusai Partai Demorkat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, menggelar konferensi pers di Hambalang Sport Center, Bogor, Kamis (25/3/2021).

Kubu yang dipimpin oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) itu menyatakan kasus korupsi Hambalang belum usai sebab masih ada beberapa orang yang belum diproses secara hukum.

Menyindir pergerakan kubu tersebut, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menegaskan bahwa kasus Hambalang sudah lama terungkap di publik.

Unggahan Instagram/@jansensitindaon, 19 Maret 2021. Terbaru, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyindir Demokrat kubu KLB yang mengangkat kasus korupsi proyek Hambalang.
Unggahan Instagram/@jansensitindaon, 19 Maret 2021. Terbaru, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyindir Demokrat kubu KLB yang mengangkat kasus korupsi proyek Hambalang. (Instagram/@jansensitindaon)

Baca juga: Diminta Demokrat Versi KLB untuk Usut Tuntas Kasus Hambalang, KPK: Kami Tidak akan Terpengaruh

Hal itu disampaikan oleh Jansen dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompastv, Kamis (25/3/2021).

"Kalau soal Mas Ibas, soal Hambalang, soal Wisma Atlet, sudah terang benderang di publik," kata Jansen.

Jansen juga menyebut dirinya menduga bahwa kasus di Hambalang sudah dijadikan topik skripsi atau desertasi para mahasiswa.

Ia lalu menyindir bahwa Demokrat kubu KLB saat ini tengah berada dalam kepanikan.

"Ini murni tindakan dari teman-teman KLB yang mau tenggelam, kemudian semua hal ditarik," kata Jansen.

Jansen menyebut, dirinya mengasihani kubu sebelah yang ia sebut menjual kejelekan internal Partai Demokrat.

"Jangan-jangan Ketum KLB ilegal Sibolangit itu sekarang malah senyum-senyum ini rupanya. Kita berantem begini, kita ribut begini," kata Jansen.

Terkait status ilegal, Jansen memberikan bukti bahwa Demokrat kubu Moeldoko ia sebut tidak mampu menghimpun 50 persen Dewan Perwakilan Cabang (DPC) dan 2/3 Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Jansen menyampaikan, Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kini tengah menunggu keputusan dari Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.

Akhiri Era SBY dan AHY

Pada konpers Kamis (25/3/2021), Demokrat versi KLB itu juga terang-terangan mengutarakan tujuannya untuk mengakhiri masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam tubuh Partai Demokrat.

Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Partai Demokrat versi KLB, M Rakhmad yang ditayangkan dalam kanal YouTube Kompastv, Kamis (25/3/2021).

Ia menyebut, Moeldoko memiliki komitmen untuk memajukan Partai Demokrat.

"Beliau memiliki komitmen yang sangat kuat untuk membesarkan partai dan merangkul semua kader ke dalam rumah besar Partai Demokrat," kata Rakhmad.

"Bapak Moeldoko memiliki komitmen untuk menghapus ketentuan-ketentuan yang memberatkan kader dan memberikan reward atau penghargaan kepada kader yang berjasa kepada partai," sambungnya.

Rakhmad juga menyebut bahwa Moeldoko berniat untuk menjadikan Demokrat partai yang terbuka, demokratis dan modern.

Kemudian, Rakhmad juga menyampaikan keinginan Demokrat versi KLB untuk mengakhiri masa kepemimpinan SBY dan AHY yang dinilai menjadikan Demokrat partai keluarga.

"Partai Demokrat yang mengarah kepada tirani, otoritarian, dan keluargais yang dilakukan SBY dan AHY harus segera diakhiri," kata Rakhmad.

Ia menyebut, apa yang dilakukan oleh SBY dan AHY sebagai bencana luar biasa dalam pembangunan demokrasi di Indonesia.

Selanjutnya, Rakhmad menegaskan bahwa Moeldoko terpilih menjadi Ketum Demokrat versi KLB melalui mekanisme yang demokratis.

"Pemilihan ketua umum di KLB Deliserdang, dilakukan dengan sangat demokratis, terbuka," ungkap Rakhmad.

Sebelumnya diberitakan, pada KLB Deliserdang, Moeldoko sempat memberikan pidato perdana.

Seperti yang diketahui, dari KLB itu, Moeldoko berhasil menjadi ketua umum (Ketum) partai Demokrat mengungguli Marzuki Alie.

Baca juga: Ngaku Ditawari Jadi Ketum Demokrat seusai Hengkang dari Kabinet Jokowi, Rizal Ramli: SBY Teman Saya

Baca juga: Kubu KLB Seret Nama Ibas ke Kasus Hambalang, Demokrat: Jika Tak Punya Bukti, Jangan Sebar Fitnah

Simak videonya mulai menit ke-3.40:

(TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait Partai Demokrat

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Partai DemokratKLB Partai DemokratJansen SitindaonEdhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)Hambalang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved