Breaking News:

Vaksin Covid

Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech, Termasuk Efek Sampingnya

Apa saja hal-hal yang perlu diketahui dari vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech yang juga dipesan Pemerintah Indonesia?

Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Atri Wahyu Mukti
AFP
Ilustrasi Vaksin Covid-19. Pembuat obat Pfizer mengumumkan bahwa vaksin yang diproduksinya besama produsen obat BioNTech sangat efektif menangkal Covid-19 pada Senin (9/11/2020). 

“Bisa sedikit empuk, bisa sakit kalau digerakkan sedikit lengan,” lanjutnya.

Reaksi di tempat suntikan dilaporkan oleh 84 persen peserta yang menerima vaksin.

Baca juga: Sinovac Klaim Vaksin Covid-19 Miliknya Aman untuk Anak-anak Berusia 3-17 Tahun, Ini Penjelasannya

Kelelahan, Sakit Kepala, Nyeri Otot

Efek samping lain yang sering dilaporkan dari vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 termasuk kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot.

Kelelahan telah dilaporkan secara kasar 63 persen subjek penelitian yang menerima vaksin, sementara sakit kepala dan nyeri otot telah mempengaruhi sekitar 55 dan 38 persen peserta.

Dalam kebanyakan kasus, gejala tersebut menjadi ringan dan sembuh dalam satu atau dua hari.

Sejumlah kecil peserta melaporkan menggigil, nyeri sendi, atau demam setelah vaksinasi.

Peserta lebih mungkin melaporkan gejala tersebut setelah dosis kedua vaksin.

“[Reaksi terhadap dosis kedua] cenderung menjadi respons yang lebih intens, yang masuk akal, mengingat sistem kekebalan Anda sudah terpapar,” kata Heinz.

“Itu dipukul dengan dosis lain [vaksin], dan itu memiliki semacam respons yang lebih cepat dan lebih kuat. Itu sangat masuk akal secara imunologis,” tambahnya.

Baca juga: Waktu yang Dibutuhkan untuk Mengembangkan Kekebalan Penuh setelah Dosis Kedua Vaksin Covid-19

Efek Samping yang Serius Jarang Terjadi

Di antara peserta yang menerima vaksin dan mereka yang menerima plasebo, tingkat kejadian buruk yang serius dilaporkan kurang dari 0,5 persen, dengan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.

Empat kasus Bell's palsy telah dilaporkan pada peserta yang menerima vaksin, sementara tidak ada yang dilaporkan pada mereka yang mendapat plasebo.

Namun, keempat kasus tersebut konsisten dengan tingkat Bell's palsy pada populasi umum.

Dengan kata lain, tidak ada bukti jelas bahwa Bell's palsy disebabkan oleh vaksin.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
VaksinasiVaksinCovid-19Pfizer/BioNTechefek samping
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved