Terkini Daerah
Suami di Batam Bunuh Istri karena Makan Lontong Pemberian Tetangga, Tersangka Takut Ada Guna-guna
Hanya karena istrinya memakan lontong pemberian tetangga, Sitepu tega melempar pisau ke arah istrinya itu hingga akhirnya korban tewas.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Terbit Sitepu (28) sempat berbohong seusai membunuh istrinya sendiri Ayu Khasiatni (32), di kediamannya, di Kelurahan Tanjunguma, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (11/3/2021).
Seusai istrinya tewas, Terbit berdalih korban terpeleset saat sedang mengupas buah menggunakan pisau.
Namun setelah didalami oleh pihak kepolisian, tersangka mengaku membunuh korban karena emosi.

Baca juga: Hisap Jempol Kaki Karyawati, Bos Mesum Beri Pengakuan Ngawur: Keluar Kotoran seperti Cacing
Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.id, untuk menggali keterangan dari pelaku, pihak kepolisian menggunakan pendekatan secara religius.
Saat diamankan oleh pihak kepolisian, tersangka belum mau mengakui kejahatannya.
Sitepu berpegang teguh pada alasannya bahwa korban yang tengah hamil enam bulan itu tewas terpeleset lalu tertusuk pisau.
Pihak kepolisian kemudian melihat bahwa tersangka adalah sosok yang rajin berbibadah sehingga mencoba berbincang dengan tersangka menggunakan pendekatan rohani.
"Saya bilang, Tuhan itu maha pengampun. Kami pun memberikan sentuhan rohani. Sampai akhirnya yang bersangkutan mengakui perbuatannya," ungkap Kapolsek Lubuk Baja Kompol Arya Tesa Brahmana ketika dikonfirmasi, Senin (15/3/2021).
Tersangka kemudian menceritakan, ia membunuh istrinya karena korban melanggar pesannya.
Sitepu mengatakan, dirinya pernah berpesan kepada istrinya agar tidak memakan makanan pemberian orang lain.
Larangan tersebut dikarenakan Sitepu khawatir ada guna-guna di dalam makanan pemberian tetangganya.
Emosi Sitepu meledak ketika dirinya mendapati istrinya memakan makanan pemberian orang lain.
Pada saat itu korban menghabiskan lontong pemberian tetangganya.
Sitepu awalnya menendang barang-barang yang ada di rumahnya, celakanya ia juga melempar pisau ke arah korban yang kemudian menancap di bagian leher.
Mirisnya, putra korban yang masih berusia enam tahun menyaksikan langsung ketika tersangka melempar pisau ke arah korban.
"Anaknya melihat itu. Namun saat istrinya jatuh pelaku langsung minta tolong untuk meminta bantuan," ujar Kapolsek Lubuk Baja.
Baca juga: Kronologi Pria di Lumajang Bacok Tetangganya, Berawal saat Korban Lempar Batu, Dipicu Cinta Segitiga
Terpeleset Goreng Sosis
Kasus tersebut terungkap saat saudara korban, NB (31) dikabari oleh saudara tersangka bahwa Ayu kala itu tengah kritis di rumah sakit.
Belum sempat NB menanyakan apa yang terjadi, telepon langsung dimatikan.
Tak lama kemudian, NB kembali menerima panggilan dari tersangka yang mengabarkan bahwa Ayu telah meninggal dunia.
“Mendengar kabar tersebut, kakak kandung korban langsung pergi ke ruangan UGD untuk melihat keadaan jenazah korban. Ia melihat korban dengan kondisi luka dileher yang sudah diperban namun masih terlihat banyak darahnya,” ungkap Kapolsek Lubuk Baja.
Baca juga: Karyawati Korban Pencabulan Ungkap Ritual Bosnya saat di Kantor: Dia Itu Bisa Jadi Sun Go Kong
Tersangka pada saat itu menceritakan kepada saudara korban bahwa Ayu tertusuk pisau saat tengah menggoreng sosis.
"Tadi Ayu lagi kupas buah sambil goreng sosis dan minyaknya tumpah, kemudian AK terpeleset jatuh pisaunya kena ke lehernya,” ujar Kapolsek Lubuk Baja menirukan jawaban tersangka.
Karena merasa curiga akan kondisi jenazah korban, NB meminta pamannya untuk melapor ke pihak kepolisian.
Tersangka akhirnya dibekuk pada Jumat (12/3/2021).
Korban Dikenal Sabar
Tetangga-tetangga korban mengaku kerap mendengar cekcok dari kediaman korban dan tersangka.
"Sebelumnya sering dengar suara debat mereka. Tapi itu biasalah kan namanya juga rumah tangga," ungkap tetangga korban, Sulaiman, saat ditemui TribunBatam.id, Minggu (14/3/2021).
Tetangga korban lainnya, yakni Dharma memberikan keterangan serupa bahwa ia kerap mendengar tersangka dan korban cekcok.
"Saya juga sering dengar suara pertikaian mereka," ujar Dharma.
Berdasarkan penuturan Dharma, korban dikenal sabar.
"Cuma si Ayu ini orangnya sabar. Dia tidak pernah menceritakan masalah dia dengan suaminya padahal dia sering ngobrol sama orang rumah saya (istri Dharma)," jelas Dharma.
Tersangka kesehariannya diketahui bekerja sebagai pedagang buah keliling.
Korban kadang ikut membantu suaminya itu berdagang.
"Biasanya sering mangkal di dekat sekolah madrasah di atas itu, kadang istrinya juga bantu jualan di sana," kata Dharma. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari tribunbatam.id dengan judul KRONOLOGI Suami di Batam Bunuh Istri Hamil 6 Bulan, Kerabat Curiga dengan Leher Korban dan Cara Polisi Ungkap Suami Bunuh Istri Hamil 6 Bulan di Batam, Curiga Kondisi Pisau