Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana
Bus Sri Padma Kencana Tak Berizin, Kemenhub Ungkap Akal-akalan Pengusaha Percantik Bus Bekas
Kemenhub memperingatkan pengusaha yang membeli bus bekas lalu memperbaiki tampilan luarnya saja atau visual bus sehingga seperti baru.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Jadi memang kemarin evakuasi kendaraan untuk diperiksa lebih lanjut. Tersangka belum ada, masih penyelidikan mencari penyebabnya dan yang pasti di sana rawan kecelakaan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (12/3/2021).
Berdasarkan informasi yang dimiliki, lokasi di TKP saat itu licin karena terkena hujan.
"Kaitan kondisi jalan dengan kondisi truknya itu masih kami selidiki," ucap Erdi.
Soal dugaan rem blong, Erdi mengatakan pihak kepolisian masih mendalami keterangan dari para saksi.
"Disampaikan bahwa katanya remnya blong, namun itu masih kami dalami lagi apakah benar atau tidak. Nanti kami periksa pemilik bus hingga saksi-saksi di lokasi kejadian," katanya.
Erdi juga memberikan imbauan agar warga berhati-hati saat melintas di kawasan Wado.
"Warga Jabar yang selalu melintas kawasan itu untuk hati-hati. Apalagi jika hujan, jalanan licin. Tidak usah ngebut, utamakan keselamatan, keluarga menunggu di rumah," ucapnya.
Baca juga: Viral Rekaman CCTV Bus Padma 15 Menit sebelum Jatuh di Tanjakan Cae, Lihat Momen Lewati Lajur Sempit
Dari total 29 korban tewas, dua di antaranya meninggal dunia seusai dirawat di RSUD Sumedang.
Adapun total penumpang bus tersebut berjumlah 66 orang.
"Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Sumedang berjenis kelamin perempuan dua orang. Sehingga total korban meninggal menjadi 29 orang dan korban luka-luka menjadi 37 orang," ujar Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana saat ditemui di Tanjakan Cae, Kamis.
Kernet dan sopir bus turut menjadi korban jiwa dalma kecelakaan maut tersebut.
Baca juga: Cerita Eha Nuraeti, Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus di Sumedang, Buka Baju untuk Selamatkan Diri
Berikut daftar nama korban meninggal yang telah teridentifikasi:
1. Jejen Juraejin (41), laki-laki, guru
2. Syarif Munawar (40), laki-lak, guru
3. Aridha Qurotta Aini (7), perempuan