Breaking News:

Verifikasi JMSI Jatim, Ini Pesan Ketua Dewan Pers: Kuasai Budaya Digital, Perhatikan Kualitas Konten

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dalam verifikasi faktual Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Timur, di Surabaya, Senin pagi (8/3/

Istimewa/TribunWow.com
Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dalam verifikasi faktual Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Timur, di Surabaya, Senin (8/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Dewan Pers, Prof. Mohammad Nuh menilai pengelola media massa berbasis internet atau media digital perlu memahami digital culture.

Hal itu disampaikan Mohammad Nuh dalam verifikasi faktual Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Timur, di Surabaya, Senin (8/3/2021) pagi.

Menurutnya, pemahaman akan budaya dunia digital itu adalah modal penting yang harus dimiliki agar media siber dapat menghasilkan karya pers yang positif dan konstruktif.

“Karena Anda mengelola media siber, maka kuasai yang namanya digital culture. Bagaimana substansi atau hakekatnya,” ujar M Nuh yang ketika melakukan verifikasi didampingi anggota Dewan Pers Agus Sudibyo seperti keterangan tertulis yang diterima TribunWow.com, Senin.

Baca juga: Cepatnya Penetapan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Peserta KLB: Pak Jhoni Allen Langsung Ketok Palu

Karena model komunikasi digital one to many, maka informasi yang disebarkan media siber bersifat ubiquitous atau muncul dimana-mana.

“Dia (informasi yang disiarkan media siber) lintas wilayah, termasuk lintas negara, yang tidak terikat pada waktu dan tidak terikat pada ruang,” ujar M. Nuh lagi.

“Karena itu harus disadari oleh kawan-kawan JMSI, informasi (di dunia digital) memiliki risiko yang sifatnya multifikatif,” ujar M. Nuh yang juga pernah menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.

Dia mengilustrasikan, bila ada kesalahan, maka kesalahan itu akan menyebar dengan sangat cepat dalam waktu yang singkat.

Baca juga: Jawaban Polisi saat Ditanya Alasan Mangkir di Praperadilan Rizieq Shihab, Singgung Salah Kirim Surat

Dengan demikian, mantan Menteri Pendidikan Nasional ini berpesan agar pengelola media siber, terutama pengelola ruang redaksi, bersikap extra prudent atau ekstra hati-hati.

“Kualitas konten menjadi mutlak untuk diperhatikan,” sambungnya.

Selanjutnya, pengelola media siber perlu menyadari bahwa kekuatan redaksi terletak pada setiap pekerja pers atau wartawan.

Ruang redaksi media siber tidak dikelola seperti ruang redaksi media cetak yang memungkinkan pemusatan atau sentralisasi bahan berita sebelum dirilis sebagai berita.

“Harus ada kepastian mengenai kualitas informasi karya jurnalistik media online. Kalau tidak nanti akan bergeser ke urusan hoax, dan itu akan menjadi rumit,” ujar M. Nuh yang juga memimpin Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Pesan berikutnya yang disampaikan mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) ini adalah agar pengelola media siber memegang teguh prinsip good journalism.

“Praktik jurnalisme yang baik harus tetap menjadi pegangan kita semua. Kita tidak ingin mengikuti pola medsos. Kita mau cepat tapi tetap dengan good journalism,” sambungnya lagi.

Baca juga: Racuni Mertua hingga Tewas, Pelaku Justru Langsung Kabari Saudara Korban hingga 2 Kali

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)Dewan PersSurabayaM NuhJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved