Isu Kudeta Partai Demokrat
Siap Sambut Dua Kubu Demokrat jika Beradu di Hukum, Mahfud MD Pastikan Sikap Tak Menghalangi
Mahfud MD menjelaskan pemerintah tidak akan menghalangi kedua kubu dalam Partai Demokrat jika ingin menyelesaikan konflik secara hukum.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Jaya," ucap para peserta KLB.

Hal itu ia ulangi terus hingga tiga kali, dan disambut riuh para peserta KLB.
Moeldoko kemudian menyampaikan, dengan pidatonya itu, ia berharap bisa memperjuangkan demokrasi di Indonesia.
"Saudara-saudara sekalian, ini adalah pidato saya pertama, pidato politik di depan publik," kata Moeldoko.
"Dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia."
Selanjutnya, Moeldoko memberikan pujian kepada para peserta KLB yang berani hadir.
"Telah berani memperjuangkan cita-cita, yaitu sebuah Partai Demokrat yang demokratis, terbuka, dan modern," kata Moeldoko.
"KLB ini adalah konstitusional, seperti yang tertuang dalam AD/ART," sambungnya.
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Moeldoko diketahui berada di Jakarta ketika pemilihan ketum berlangsung.
Setelah pilihan ketum dijatuhkan kepada Moeldoko, barulah ia dihubungi lewat telepon.
Dalam KLB tersebut, terdapat dua calon nama ketum Demokrat, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.
"Akhirnya ada dua nama, sekarang mari kita voting siapa yang memilih Pak Moeldoko dan Pak Marzuki," kata pimpinan sidang definitif, Jhoni Allen Marbun, Jumat (5/3/2021).
"Berdasarkan voting terbuka, Ketum Partai Demokrat untuk periode 2021-2025 terpilih secara sah Bapak Moeldoko," ungkapnya. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)