Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Gatot Nurmantyo Ngaku Pernah Ditawari Gulingkan AHY dari Ketum Demokrat, Langsung Tolak karena Ini

Gatot Nurmantyo mengaku pernah didatangi seseorang untuk mendongkel posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Capture YouTube Talk Show TvOne
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membahas KAMI, dalam acara Zoom In, diunggah Jumat (21/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menceritakan pengalaman pernah didatangi seseorang untuk mendongkel posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu diungkapkan Gatot dalam kanal YouTube Bang Arief yang diunggah Sabtu (6/3/2021).

Meski menyebut tawaran tersebut menarik, Gatot mengaku enggan membalas jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) padanya dengan menggulingkan posisi AHY.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Partai Demokrat)

Baca juga: Ngaku Pernah Diajak Dongkel AHY dari Demokrat, Gatot Nurmantyo Langsung Tolak karena Ingat Jasa SBY

"Datang, 'Wah, menarik juga'. Saya bilang, gimana prosesnya? 'Begini Pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu'," cerita Gatot seperti dikutip TribunWow.com.

"'Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan'."

"'Bapak nanti pasti deh begini, begini'. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu."

Saat mendapat tawaran itu, Gatot langsung teringat jasa SBY dalam karier kemiliterannya.

Karena itu, Gatot tanpa berpikir panjang menolak tawaran tersebut.

"Saya bilang menurunkan AHY, saya bilang gini lho, 'Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah'," ujar Gatot.

"'Tapi kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti Presiden tahu."

"Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu," tambahnya.

Baca juga: Minta AHY Segera Kumpulkan DPD dan DPC, Pengamat: Masyarakat Masih Melihat Demokrat adalah SBY

Baca juga: Elus Dada saat Sebut Nama Moeldoko, SBY Mengaku Malu dan Bersalah Pernah Berikan Jabatan

Gatot lantas menceritakan pesan SBY padanya dulu.

Kala itu, Gatot pun langsung berjanji akan bertanggungjawab atas jabatan yang diberi SBY.

"Bahkan saya Pangkostrad dipanggil 'Kamu akan dijadikan kapala staf angkatan darat'," kata Gatot.

"Saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan."

"'Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiran'."

"Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," imbunya.

Karena itulah, Gatot tak mau membalas jasa SBY dengan pendongkelan jabatan AHY.

"Maksud saya, apakah iya saya dibesarkan oleh Beliau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan satu lagi Pak Jokowi."

"Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-12.20:

Pidato Perdana Moeldoko

Moeldoko telah terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel, Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Purnawirawan Jenderal itu menyempatkan diri datang ke Sibolangit untuk memberikan pidato perdananya sebagai Ketum versi KLB.

Saat memberikan pidato, nampak Moeldoko berbicara dengan nada lantang dan berapi-api.

Baca juga: Punya Slogan Mengumpulkan yang Tercecer, Max Sopacua akan Batalkan Pemecatan 7 Kader Demokrat

Baca juga: Ungkap Pemicu KLB Sibolangit, Max Sopacua Klaim Internal Demokrat Resah Sejak AHY Jadi Ketum

Dikutip dari YouTube Kompastv, mengenakan blazer khas Partai Demokrat, Moeldoko awalnya menyapa para peserta KLB yang hadir.

"Yang saya hormati para peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, khususnya para pendiri, para senior, unsur DPP, unsur DPD, organisasi sayap, unsur DPC, seluruh Indonesia Raya," ujarnya.

Kemudian sembari mengacungkan tangan kanan ke atas, Moeldoko meneriakkan nama partai berlambang bermercy itu.

"Demokrat!" teriak Moeldoko.

"Jaya," ucap para peserta KLB.

Hal itu ia ulangi terus hingga tiga kali, dan disambut riuh para peserta KLB.

Moeldoko kemudian menyampaikan, dengan pidatonya itu, ia berharap bisa memperjuangkan demokrasi di Indonesia.

"Saudara-saudara sekalian, ini adalah pidato saya pertama, pidato politik di depan publik," kata Moeldoko.

"Dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia."

Selanjutnya, Moeldoko memberikan pujian kepada para peserta KLB yang berani hadir.

"Telah berani memperjuangkan cita-cita, yaitu sebuah Partai Demokrat yang demokratis, terbuka, dan modern," kata Moeldoko.

"KLB ini adalah konstitusional, seperti yang tertuang dalam AD/ART," sambungnya.

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Moeldoko diketahui berada di Jakarta ketika pemilihan ketum berlangsung.

Setelah pilihan ketum dijatuhkan kepada Moeldoko, barulah ia dihubungi lewat telepon.

Dalam KLB tersebut, terdapat dua calon nama ketum Demokrat, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.

"Akhirnya ada dua nama, sekarang mari kita voting siapa yang memilih Pak Moeldoko dan Pak Marzuki," kata pimpinan sidang definitif, Jhoni Allen Marbun, Jumat (5/3/2021).

"Berdasarkan voting terbuka, Ketum Partai Demokrat untuk periode 2021-2025 terpilih secara sah Bapak Moeldoko," ungkapnya. (TribunWow.com/Tami/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Gatot NurmantyoKLB Partai DemokratPartai DemokratSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved