Isu Kudeta Partai Demokrat
KLB Partai Demokrat, Andi Mallarengeng Samakan dengan Persoalan di PDI: Perilaku Kekuasaan Lama
Andi Mallarangeng menyayangkan adanya dugaan permainan uang dan kekuasaan di GPK-PD yang berujung KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Sehingga mau menjadi ketum abal-abal dari sebuah kongres abal-abal."
Keyakinannya bahwa KLB tersebut abal-abal karena digelar tidak sesuai dengan syarat-syarat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Di antaranya menurut Andi adalah harus diusulkan dan dihadiri oleh dua per tiga ketua DPD dan setengah ketua DPC.
Serta mendapatkan izin dari Ketua Majelis Tinggi Partai, dalam hal ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono (AHY).
Sedangkan dikatakannya, tidak ada satupun ketua DPD yang hadir dalam KLB tersebut dan hanya ada segelintir ketua DPC.
"jadi ini semua enggak ada sama sekali memenuhi syarat AD/ART," kata Andi.
"Ini sebenarnya KLB abal-abal, dilakukan oleh orang-orang tidak jelas, bukan pemilik suara," tegasnya.
Baca juga: Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko Tegaskan Tak Memaksa: Inilah Sebuah Demokrasi
Lebih lanjut, terkait keterlibatan Moeldoko, Andi memberikan sindiran.
Pasalnya sebelumnya, Moeldoko selalu membantah ketika disinggung soal gerakan pengambilalihan Partai Demokrat (PKD-PD).
"Sejak dulu kami bilang ini Moeldoko yang ada di belakangnya, sebagai elemen kekuasaan yang bermain," ungkapnya.
"Ketahuan sekarang, Moeldoko bohong. Waktu itu dia bilang hanya ngopi-ngopi, ternyata memang melakukan persekongkolan jahat, merencanakan untuk melakukan pendongkelan terhadap kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)