Vaksin Covid
WHO Ungkap Alasan Vaksin Covid-19 Tak Boleh Diberikan ke Anak di Bawah 16 Tahun, Ternyata Bahaya
Kepala Peneliti WHO Soumya Swaminathan mengungkapkan alasan vaksin Covid-19 tidak boleh diberikan ke anak di bawah usia 16 tahun.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Selain itu, Soumya menyinggung saat ini lebih banyak persediaan vaksin untuk orang dewasa.
Apabila penelitian dan uji klinis telah dilakukan, WHO akan merilis panduan vaksinasi untuk anak-anak.
Lihat videonya mulai menit 2.00:
Apakah Vaksin Kebal Varian Baru Covid-19?
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) mengungkap efektivitas vaksin terhadap varian baru Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, Kepala Peneliti WHO Soumya Swaminathan menjelaskan varian baru Covid-19 ini disebut mutasi N501Y yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Namun kedua variasi ini dianggap berbeda.
Baca juga: Bagaimana Alur Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia? Bisa Daftar Lewat Website, Termasuk Pensiunan ASN
"Ada alasan kenapa kedua varian ini dianggap sebagai penyebab naiknya jumlah kasus positif di kedua negara ini," jelas Soumya Swaminathan, dalam situs who.int.
"Para peneliti telah mempelajari hal ini dan menemukan fakta bahwa varian ini cenderung menyebar lebih cepat, mereka lebih menular," lanjutnya.
Ia mengakui keberadaan varian ini memang mengkhawatirkan.
Walaupun begitu, varian baru ini tampaknya tidak menyebabkan gejala penyakit yang lebih serius, tingkat kematian yang lebih tinggi, atau gejala klinis lainnya.
Gejala penyakit yang timbul akibat variasi ini sama seperti gejala Covid-19 pada umumnya.
Soumya mengingatkan keberadaan varian baru Covid-19 memang penting diperhatikan para peneliti vaksin di seluruh dunia.
Baca juga: Beda Jenis dengan Vaksin Covid-19 Gratis dari Pemerintah, Apa Itu Vaksin Gotong Royong?
"Seperti diketahui, kita punya vaksin seperti untuk campak yang tidak perlu diubah sama sekali. Jika Anda divaksin, vaksin itu akan bekerja sama saja," kata Soumya memberi contoh.