Vaksin Covid
WHO Ungkap Alasan Vaksin Covid-19 Tak Boleh Diberikan ke Anak di Bawah 16 Tahun, Ternyata Bahaya
Kepala Peneliti WHO Soumya Swaminathan mengungkapkan alasan vaksin Covid-19 tidak boleh diberikan ke anak di bawah usia 16 tahun.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kepala Peneliti World Health Organization (WHO) Soumya Swaminathan mengungkapkan alasan vaksin Covid-19 tidak boleh diberikan ke anak di bawah usia 16 tahun.
Dilansir TribunWow.com, diketahui selama ini vaksin Covid-19 diberikan untuk rentang usia 18-59 tahun.
Izin pemberian vaksin untuk usia di atas 60 tahun pun baru diberikan akhir-akhir ini.

Baca juga: Apakah Vaksin Kebal Varian Baru Covid-19? WHO Jawab Kemungkinan Harus Perbarui Vaksin Tiap Tahun
Soumya menjelaskan ada alasan ilmiah berdasarkan penelitian yang dilakukan.
"Ketika obat atau vaksin baru dikembangkan melalui uji klinis dan dites dengan orang yang menderita penyakit, untuk memastikan obat itu efektif dan aman, umumnya dimulai dengan orang dewasa," jelas Soumya Swaminathan, dalam laman who.int.
"Jika kemungkinan ada efek samping yang tidak diketahui, kami tidak ingin anak-anak menjadi yang pertama menderitanya," jelas dia.
Selain itu, penelitian selama ini menunjukkan vaksin Covid-19 lebih aman untuk orang berusia 18 tahun ke atas.
"Selama ini seluruh vaksin yang dikembangkan telah diuji terhadap orang dengan usia di atas 18 tahun, atau dalam suatu kasus 16 tahun," kata Soumya.
"Itulah data populasi di mana vaksin direkomendasikan," lanjut dia.
Ia menyinggung Covid-19 umumnya menimbulkan gejala yang lebih buruk pada orang dewasa, lanjut usia, serta komorbid.
Maka dari itu vaksin diprioritaskan untuk mereka.
Baca juga: Beda Jenis dengan Vaksin Covid-19 Gratis dari Pemerintah, Apa Itu Vaksin Gotong Royong?
"Karena Covid-19 adalah penyakit yang lebih serius dan mematikan untuk orang yang lebih tua, lanjut usia, serta penderita penyakit penyerta (komorbid) seperti hipertensi, diabetes, sakit jantung," terang Soumya.
"Kelompok ini dinyatakan aman menerima vaksin," katanya.
Soumya menerangkan WHO tengah berupaya meneliti vaksin yang aman digunakan untuk anak-anak.
"Uji klinis terhadap anak-anak akan segera dimulai. Di bulan depan kami akan memulai penelitian (vaksinasi) terhadap anak-anak," papar Soumya.