Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Pemecatan 7 Kader Justru Dinilai Bisa Percepat KLB Demokrat, Pengamat: Muncul Kepemimpinan Ganda

pengamat politik Ninoy Karundeng memprediksi kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat akan terlaksana.

Editor: Mohamad Yoenus
HO/ Tribunnews
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara rapat pimpinan Ketua Umum Demokrat dengan jajaran Ketua DPD, Jakarta, 1 Februari 2021. 

TRIBUNWOW.COM - Gejolak internal Partai Demokrat kian memanas.

Setelah pemecatan tujuh kadernya, kini para konflik berlanjut dengan perlawanan balik oleh para mantan kader tersebut.

Menanggapi hal ini, pengamat politik Ninoy Karundeng memprediksi kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat akan terlaksana, cepat atau lambat.

Baca juga: Jawaban Demokrat soal Tudingan Jhoni Allen yang Sebut SBY Kudeta Anas Urbaningrum di Masa Lalu

Ninoy mengemukakan prediksinya, melihat sejumlah faktor yang memicu kisruh internal partai berlambang mercy itu makin meruncing.

Faktor utama, menurutnya, adalah kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat yang belum mumpuni.

Faktor lainnya adalah penguasaan pimpinan Demokrat dalam satu keluarga, serta Demokrat kehilangan elan vital dan raison d’etre.

“Berbagai faktor lain ikut mengakselerasi konflik internal Demokrat menjadi konflik keluar partai, karena SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memainkan kartu playing victim, menggoreng isu kudeta,” jelasnya mengomentari kisruh Partai Demokrat di Jakarta, Senin (1/3/2021).

Lebih lanjut dijelaskan Ninoy, pola dan strategi playing victim alias merasa dizalimi, yang dipraktikkan oleh SBY adalah dengan menyalahkan eksternal Demokrat.

Padahal, menurut Ninoy, isu adanya KLB disebabkan oleh kepemimpinan keroposnya kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan SBY.

“AHY dan SBY di Demokrat tidak memiliki elan vital sama sekali. Sehingga sejak dikuasai oleh Dinasti Cikeas, Demokrat tidak memiliki raison d’etre sebagai partai,” papar Ninoy.

Ninoy Karundeng mencontohkan, meskipun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikuasai oleh trah Soekarno.

"Namun sosok Bung Karno sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi yang jelas serta sepak terjang Megawati yang membela wong cilik membuat PDIP tetap menjadi partai besar pascareformasi."

Sementara Demokrat dengan AHY dan pentolan partai termasuk SBY tidak mampu menarik dukungan publik.

Penyebabnya adalah persepsi terhadap SBY di mata publik sebagai sosok yang suka mencampuri urusan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut Ninoy, ketiadaan raison d’etre karena Demokrat tidak memiliki tokoh yang mumpuni, dan hilangnya elan vital dalam Demokrat membuat survei elektabilitas Demokrat merosot.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Kongres Luar Biasa (KLB)Partai DemokratKudetaSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)JakartaJhoni Allen Marbun
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved