Kasus Korupsi
Sekjen PDIP Bongkar Ucapan Nurdin Abdullah sebelum Kena OTT KPK: Siap Tanggung Jawab Dunia Akhirat
Hasto Kristiyanto mengaku kaget Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku kaget Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebagai informasi PDIP adalah partai pengusung Nurdin Abdullah pada pemilihan Gubernur 2018 Sulawesi Selatan.
Dilansir TribunWow.com, Hasto menilai Nurdin adalah sosok orang yang baik.
Tak hanya secara pribadi, Hasto pun menyebut banyak masyarakat yang menganggap Nurdin memiliki rekam jejak dan kinerja yang baik.

Baca juga: Nominal Gaji Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel yang Mengaku Tidak Tahu setelah Ditangkap KPK saat OTT
Baca juga: KPK Tanggapi Bantahan Pihak Nurdin Abdullah soal OTT: Kami Miliki Data dan Informasinya
Hasto lantas menceritakan momen sebelum Nurdin ditangkap KPK.
Menurut Hasto, sebelumnya Nurdin sempat menghubungi Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri.
Dalam kesempatan itu, Nurdin disebutnya akan membuktikan bahwa tak bersalah atas kasus dugaan penerimaan suap senilai Rp 2 miliar untuk proyek infrastruktur.
"Makanya kami juga sempat kaget. Beliau (Nurdin) sendiri sebelum dibawa KPK itu menghubungi Pak Andi mengatakan siap bertanggung jawab, baik di dunia dan akhirat, maupun juga bagi seluruh masyarakat," kata Hasto, dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/2/2021).
"Bahwa Beliau tidak melakukan hal yang dituduhkan."
Baca juga: KPK Benarkan Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dalam OTT
Baca juga: Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Terjaring OTT KPK, Punya Harta Rp 51,M Termasuk 54 Bidang Tanah
Karena itulah, Hasto tak menyangka akhirnya Nurdin ditangkap KPK.
Menurutnya, banyak pula pihak yang kaget soal OTT pria yang pernah menerima Bung-Hatta Anti-Corruption Awards (BHACA) 2017 itu.
"Kita ikuti proses (hukum). Tetapi karena penilaian masyarakat yang menyampaikan ke saya," ujar Hasto.
"Banyak yang kaget, sedih, karena beliau orang baik."
Meskipun begitu, Hasto mengaku PDIP tak akan melakukan intervensi hukum.
Ia lebih memilih menunggu dan menghormati proses hukum yang berlangsung.
"Tapi kita tunggu keterangan resmi dari KPK setelah mengadakan pemeriksaan," jelasnya.
"Partai tidak melakukan intervensi hukum, itu yang penting."
Nurdin Abdullah: Sama Sekali Tidak Tahu, Demi Allah
Di sisi lain, Nurdin Abdullah mengaku tidak tahu apa-apa terkait kasus dugaan suap yang menjeratnya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat digiring keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (28/2/2021) dini hari.
Ia tampak mengenakan rompi oranye dengan tulisan Tahanan KPK.
Baca juga: KPK Tanggapi Bantahan Pihak Nurdin Abdullah soal OTT: Kami Miliki Data dan Informasinya
Nurdin mengenakan topi warna biru dan masker wajah putih.
Mulanya, Nurdin mengaku ikhlas dengan proses hukum yang harus dijalaninya.
"Saya ikhlas menjalani proses hukum," ucap Nurdin, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.
Ia juga mengaku tidak tahu-menahu soal kasus suap yang kini menjeratnya.
Menurut Nurdin, bawahannya Edy Rahmat alias ER telah melakukan transaksi tanpa sepengetahuannya.
ER turut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Diketahui ER menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) Provinsi Sulsel.
ER disebut-sebut sebagai representasi dan orang kepercayaan Nurdin Abdullah.
"Memang kemarin tidak tahu apa-apa kita," Nurdin berkilah.
"Ternyata Edy itu melakukan transaksi tanpa sepengatahuan saya," katanya.
Baca juga: Korupsi Rp 2 Miliar, Gubernur Sulsel Nurdin Punya Harta Rp 51 Miliar, Bandingkan Jumlah Utangnya
Nurdin bahkan mengucap sumpah bahwa dirinya tidak terlibat dalam dugaan penerimaan suap senilai Rp2 miliar tersebut.
"(Saya) sama sekali tidak tahu. Demi Allah, demi Allah," tegas Nurdin.
Sebelum berlalu, Nurdin memberi pesan kepada masyarakat Sulawesi Selatan.
"Saya mohon maaf," ucapnya singkat.
Dikutip dari Tribunnews.com, KPK mendapati barang bukti uang tunai sebesar Rp2 miliar yang diterima Nurdin Abdullah dari tersangka Direktur PT Agung Perdana Bulukumba, Agung Sucipto (AS).
AS adalah kontraktor yang ditengarai mempermainkan proyek pengadaan infrastruktur di Sulawesi Selatan bersama dua tersangka lainnya.
"AS Direktur PT APB telah lama kenal baik dengan NA, berkeinginan mendapatkan beberapa proyek pekerjaan infrastruktur di Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2020-2021," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi persm Minggu dini hari.
Terungkap kemudian AS telah menjalin komunikasi dengan Nurdin yang dikenalnya melalui ER.
"Dalam beberapa komunikasi tersebut diduga ada tawar menawar fee untuk penentuan masing-masing dari nilai proyek yang nantinya akan dikerjakan oleh Agung di 2021," ungkap Firli. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Nurdin Abdullah Tersangka, Hasto: Banyak yang Kaget, Sedih, karena Beliau Orang Baik" dan TribunWow.com dengan judul Ngaku Tak Tahu, Gubernur Sulsel Nurdin Tuding Bawahannya Edy Rahmat terkait Suap: Demi Allah