Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Sebut Gerakan Ambil Alih Partai Demokrat Belum Berhenti, SBY: Saya Harus Turun Gunung

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) belum berhen

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
YouTube/Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait persoalan di tubuh partainya, terkait adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD). 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) belum berhenti.

Dilansir TribunWow.com, SBY mengatakan masih ada laporan yang menyatakan para pelaku GPKPD masih saja berkeliaran dengan misi yang sama.

Hal itu diungkapkannya dalam keterangan resminya yang diunggah dalam kanal YouTube Partai Demokrat, Rabu (24/2/2021).

Kepala KSP Moeldoko (kiri) dituding ingin mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat dari Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan).
Kepala KSP Moeldoko (kiri) dituding ingin mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat dari Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Singgung Moeldoko dalam GPKPD, SBY Sebut Tak Berintegritas: Sangat Menganggu dan Merugikan Jokowi

Baca juga: Soal GPKPD, SBY Tegaskan Partai Demokrat Tak Diperjualbelikan: Tidak Bermoral, Tidak Halal dan Nista

"Saya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai dan mendapatkan informasi dari daerah."

"Bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku GPKPD itu masih bergerak di lapangan, sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada," ujar SBY.

Bahkan menurut SBY gerakan tersebut bukan menyasar para Ketua DPD maupun DPC, melainkan siapapun kader Demokrat yang mau diajak bekerja sama dalam memuluskan langkahnya untuk mengambil alih partai.

Dalam aksinya tersebut, pelaku GPKPK selain menawarkan uang dan janji tetapi juga melakukan penghasutan serta mengadu domba.

"Yang disasar bukan lagi para ketua DPD ataupun Ketua DPC tetapi siapapun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan," kata SBY.

"Sangat mungkin para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP Partai Demokrat dengan para Ketua DPD dan Ketua DPC," imbuhnya.

"Dengan memainkan isu bahwa dalam Musda (musyawarah daerah) dan Mucab (musyawarah cabang) mendatang, mereka akan diganti. Sesuatu yang tidak benar adanya."

Baca juga: SBY Ungkap Partai Demokrat Makin Berani Tampil di Bawah Kepemimpinan AHY: Makin Tegar, Makin Tegas

Menyikapi persoalan tersebut, SBY yang notabene sudah tidak aktif di Partai Demokrat mengaku tidak bisa tinggal diam begitu saja.

Ia pun rela turun gunung untuk bersama pimpinan Partai Demokrat memerangi gerakan yang bisa mengancam kedaulatan partai tersebut.

"Itulah sebabnya meskipun sejak Kogres Demokrat tahun 2020 yang lalu saya tidak lagi aktif dalam kegiatan sehari-hari partai, namun kali ini menghadapi gerakan ini, sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai, saya harus turun gunung," tegas Presiden ke-6 RI itu.

"Dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan kecintaan yang mendalam terhadap Partai Demokrat, meski sebenarnya masa saya sudah lewat, saya harus berjuang bersama saudara semua," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-25.09:

SBY Tegaskan Partai Demokrat Tak Diperjualbelikan

Dalam kesempatan sama, SBY menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak akan pernah diperjualbelikan.

SBY juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah tergiur berapapun uang yang ditawarkan.

"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale," ujar SBY, dikutip dari kanal YouTube Partai Demokrat, Rabu (24/2/2021).

"Meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya-raya dari segi materi, kami tidak tergiur dengan uang Anda, berapa pun besarnya," tegasnya.

Baca juga: Persoalkan Pernyataan Marzuki Alie soal Megawati, Herzaky Sebut Sudah 5 Tahun Tak Aktif di Demokrat

SBY mengatakan bahwa gerakan pengambilalihan kepemimpinan secara paksa atau kudeta merupakan perbuatan yang keji.

Dirinya pun mengungkapkan apa yang akan terjadi andai saja GPKPD itu berhasil.

Dikatakannya bukan hanya ketua umum dan jajaran pengurus pusat yang akan diambil alih dan digantikan oleh orang lain serta kader dan mantan kader yang bermasalah.

"Pada giliranya keseluruhan pengurus Partai Demkrat di seluruh Tanah Air akan diobrak-abrik," jelas SBY.

"Kalau mereka ternyata bisa mengganti ketua umum Partai Demokrat, maka dengan cepat dan mudahnya, mereka akan bisa mengganti ketua DPD dan ketua DPC, bahkan hingga ke pengurusan di tingkat ranting dan anak ranting," imbuhnya.

Baca juga: SBY Sebut Sejumlah Pejabat Negara yang Namanya Dicatut dalam Isu Kudeta Demokrat: Tidak Masuk Akal

Lebih lanjut, SBY tentunya tidak ingin Partai Demeokrat jatuh di tangan orang yang salah.

Menurutnya, Partai Demokrat akan hancur ketika dikendalikan oleh orang-orang yang sama sekali tidak memiliki niat baik serta kedekatan terhadap Partai Demokrat itu sendiri yang hanya berorientasi pada kekuasaan semata.

"Saya tidak percaya kalau orang luar yang hendak mendongkel kepemimpinan partai kita ini, yang kebetulan seorang pejabat tinggi yang memiliki kekuasaan di pemerintahan sungguh mencintai partai kita," ungkapnya.

"Saya juga tidak yakin orang luar itu mau berkorban dan berjuang demi kita semua, karena tidak ada darahnya, tidak ada keringatnya, tidak ada jasanya dan tidak ada pula pengorbananya."

"Yang dia inginkan hanyalah kekuasaan semata yang hendak diperoleh dengan mudah dan cepat, meskipun tidak bermoral, tidak halal dan nista," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Partai DemokratSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)KudetaTribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved