Isu Kudeta Partai Demokrat
Singgung Moeldoko dalam GPKPD, SBY Sebut Tak Berintegritas: Sangat Menganggu dan Merugikan Jokowi
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya buka suara terkait gerakan pengambialihan Partai Demokrat (GPKPD)
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya buka suara terkait Gerakan Pengambilaihan Partai Demokrat (GPKPD).
Dilansir TribunWow.com, SBY mengaku bersyukur dan memberikan apresiasi atas respons cepat dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta jajarannya dalam menyikapi gerakan tersebut.
"Dalam waktu yang cepat pula, secara resmi para Ketua DPD dan DPC sebagai pemegang hak suara yang sah mengirimkan pernyataan kesetiaanya dan dukungannya kepada Ketua Umum AHY," ujar SBY, dikutip dari kanal YouTube Partai Demokrat, Rabu (24/2/2021).

Baca juga: SBY Sebut Partai Demokrat Tak Bisa Imbangi Koalisi Jokowi, Singgung Beratnya Perjuangan Kader
Baca juga: Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, SBY Minta Usir Kader yang Partisipasi: Katanya Ada yang sebagai EO
Terkait sikap AHY yang mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), SBY menyebut tidak ada yang salah.
Alasannya karena pelaku yang diduga kuat terlibat di dalam GPKPD merupakan orang dekat dari Jokowi, serta menyeret nama beberapa menteri.
"Saya juga membenarkan ketika dengan penuh rasa hormat Ketua Umum AHY mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi," kata SBY.
Terlepas benar atau tidaknya isu keterlibatan Jokowi, Presiden RI ke-6 itu menyebut bahwa Partai Demokrat selalu berpikiran positif.
Bahkan dirinya mengakui memang dari awal tidak percaya ketika perbuatan dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko itu di bawah sepengetahuan Jokowi.
Menurutnya yang bersangkutan memang sengaja mencatut nama Jokowi serta para pejabat negara lainnya sebagai permainan politiknya.
Hanya saja setelah apa yang diperbuat oleh Moeldoko, maka mau tidak mau Jokowi menjadi terkena imbasnya.
"Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," ungkapnya.
"Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat menganggu dan merugikan nama baik Beliau," imbuh SBY.
Baca juga: Berpesan pada Kader Demokrat untuk Tak Lakukan Pembalasan, SBY: Keadilan Itu Hanyalah sebuah Harapan
Dirinya menambahkan, begitupun juga dengan nama-nama lain yang ikut disebut oleh Moeldoko, seperti misalnya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
Termasuk juga Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BIN, Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
"Partai Demokrat tetap percaya bahwa para pejabat tersebut memiliki integritas, betul-betul tidak tahu menahu dan tidak masuk di akan jika ingin menganggu Partai Demokrat," pungkasnya.