Banjir Jakarta
Haji Lulung Sebut Anies Dapat Pertolongan dari Tuhan sehingga Banjir Jakarta Bisa Cepat Surut
Anggota DPR RI Abraham Lunggana atau yang kerap disapa Haji Lulung ikut bersuara terkait terjadinya banjir di DKI Jakarta.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR RI Abraham Lunggana atau yang kerap disapa Haji Lulung ikut bersuara terkait terjadinya banjir di DKI Jakarta.
Dirinya merespons klaim dari Gubernur Anies Baswedan yang menyatakan banjir di Jakarta bisa surut dalam waktu satu hari.
Anies mengatakan banjir di Jakarta sudah surat 100 persen pada Senin (22/2/2021) dini hari.

Baca juga: Merespons Riza Patria soal Banjir Jakarta, Johny Simanjuntak: Betul, tetapi Harus Ada Progres Dong
Baca juga: Jakarta Kembali Banjir, Riza Patria Sebut Kondisi DKI Beda dengan Daerah Lain: Ada 3 Sumber Air
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Selasa (23/2/2021), Haji Lulung menilai Anies Baswedan mendapat bantuan dari Tuhan.
Selain faktor pertolongan dari Tuhan, Haji Lulung menilai penanggulangan banjir di tangan Anies sudah cukup baik.
"Ini Pak Anies ditolong Allah SWT. Ini juga sudah saya sampaikan ke beliau waktu kami melayat ke rumah Almarhum pengurus Bamus Bang Azis Ambadar pada Minggu lalu, ‘saya bilang, Pak Anies anda ditolong Allah’," kata Haji Lulung kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).
Bukan hanya pendapat subjektif, Haji Lulung lantas mengungkapkan data daerah yang terdampak banjir.
Menurutnya, jumlah daerah terdampak banjir kali ini tidak separah sebelum-sebelumnya.
Padahal di satu sisi curah hujannya sangat tinggi, bahkan masuk kategori ekstrem.
"Di Jakarta kan banjir baru terjadi kemarin. Dan sesuai data di BPBD DKI yang terdampak hanya 200 dari total 30.000 RT di DKI, atau hanya 0,6 persen yang terdampak," ungkapnya.
"Dan Alhamdulillah, hari Senin pagi tadi sudah surut 100 persen. Ini beda dengan dengan tahun-tahun lalu," terang Haji Lulung.
Oleh karenanya, selain memberikan apresiasi kepada Anies beserta Pemprov DKI, Haji Lulung juga menyukuri kondisi banjir di Jakarta yang masih terkendali.
Baca juga: Bogor Sering Disebut Penyebab Banjir Jakarta, Bima Arya: Bukan dalam Rangka Saling Menyalahkan
Sehingga menurutnya tidak membuat warga yang terdampak banjir berlama-lama dalam mengungsi.
Terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk menjauhi kerumunan dan menjaga protokol kesehatan.
"Saya bersyukur, karena warga bisa langsung pulang ke rumah. Apalagi, sekarang lagi Covid-19, kasian warga," syukurnya.

Meski begitu, dirinya meminta kepada masyarakat maupun Pemprov DKI Jakarta untuk waspada potensi terjadi bencana serupa.
Mengingat hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan turun di bulan Februari 2021 ini.
"Apa yang sudah bagus Pemprov DKI tetap pertahankan, begitu juga langkah antispasi dalam penanggulangan banjir di Jakarta juga harus terus ditingkat," pungkas Lulung.
Anies Bandingkan dengan Gempa Bumi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan penjelasan terkait terjadinya banjir di Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menegaskan bahwa terjadinya banjir pasti karena ada sebab dan alasannya.
Menurutnya, penyebab utama terjadinya banjir di Jakarta adalah karena tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, khususnya pada Jumat (19/2/2021).
Oleh karenanya, Anies minta untuk tidak melupakan begitu saja curah hujan yang terjadi dan malah mencari kesalahan atau faktor penyebab lainnya.
"Saya perlu garis bawahi di sini, banjir itu adalah fase kedua, fase pertamanya berapa curah hujan. Ini yang jarang muncul," kata Anies, dikutip dari acara Kabar Petang 'tvOne', Minggu (21/2/2021).
Baca juga: Gencar Kritik Anies soal Banjir, Ade Armando Ingatkan Caranya Peroleh Kursi Gubernur Lawan Ahok
Baca juga: Sebut Anies Baper ke Jokowi dan Ahok, Ade Armando: Tak Mau Lanjutkan Pendahulunya soal Banjir
Dirinya lalu membandingkan dengan masalah bencana alam lainnya, seperti gempa bumi.
Semakin tinggi kekuatan gempa yang terjadi maka semakin parah akibat yang ditimbulkan.
"Jadi ketika ada gempa hampir pasti kita menanyakan berapa skala richter gempanya, baru kemudian bicara dampaknya pada gedung-gedung yang runtuh," terang Anies.
Namun menurutnya, setiap kali adanya banjir tidak pernah disinggung berapa curah hujannya, melainkan justru membanding-bandingkan dengan banjir-banjir sebelumnya.
"Padahal sama seperti dampak gempa, bukan ditentukan gempa tahun berapa dibandingkan dengan tahun berapa, tetapi gempa berapa skala richter dengan gempa berapa skala richter," jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Lebih lanjut, menurut Anies, terkait curah hujan yang mengguyur DKI Jakarta, khususnya yang menyebabkan banjir itu mencapai 225 mm per hari atau termasuk kategori hujan ekstrem.
Dirinya pun menyebut wajar ketika menyebabkan banjir karena sistem drainase yang tidak kuat menampungnya.
"Saya sampaikan bahwa di Jakarta kita memiliki sistem drainase yang bisa mengendalikan air sekitar 50 mm, ada yang bisa sampai 100 mm per hari," ucapnya.
"Bila curah hujannya di atas 100 mm maka hampir pasti akan terjadi genangan," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul "Banjir Jakarta Cepat Surut, Haji Lulung: Anies Masih Ditolong Tuhan"