Breaking News:

Terkini Nasional

Gerindra Tak Menampik Kemungkinan Prabowo dan Puan Bergabung di Pilpres 2024: Bisa Terjadi

Menhan RI Prabowo Subianto saat ini tengah menempati posisi tertinggi dalam elektabilitas menjadi Presiden RI.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram @puanmaharaniri
Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua DPR RI Puan Maharani. Terbaru, Politisi Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas tak menampik adanya kemungkinan Prabowo dipasangkan dengan Puan untuk maju di 2024. 

TRIBUNWOW.COM - Nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto kini tengah menduduki posisi teratas dalam ranking elektabilitas calon presiden apabila pilpres diselenggarakan saat ini.

Pada survei yang digelar oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 22,5 persen.

Sementara itu Gerindra tak menampik apabila pada tahun 2024 nanti Prabowo akan didampingkan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani dari PDIP.

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpamitan kepada kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri usai keduanya bertemu selama kurang lebih dua jam di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakpus, Rabu (24/7/2019).
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpamitan kepada kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri usai keduanya bertemu selama kurang lebih dua jam di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakpus, Rabu (24/7/2019). (Rizal Bomantama/Tribunnews.com)

Baca juga: Menganggap Wajar Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Refly Harun Sebut Hanya Kalah dari Jokowi

Hal itu dinyatakan oleh Politisi Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas dalam acara SAPA INDONESIA MALAM Kompastv, Selasa (23/2/2021).

Awalnya sang host acara Aiman mengungkit soal pelaksanaan perjanjian Batu Tulis antara Gerindra dan PDIP.

Diketahui, perjanjian Batu Tulis dibuat menjelang Pilpres 2009 oleh Gerindra dan PDIP.

Pada saat itu PDIP dan Gerindra sepakat untuk memajukan Megawati Soekarnoputri sebagai capres dan Prabowo sebagai cawapres pada tahun 2009.

Kemudian pada tahun 2014, kedua partai sepakat mendukung Prabowo sebagai calon presiden.

Namun perjanjian itu berakhir karena pada tahun 2014, PDIP ternyata mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk menjadi Presiden RI.

Aiman lalu mengungkit kemungkinan pada tahun 2024 nanti Prabowo akan didampingkan dengan Puan.

Menanggapi hal itu, Andi Agtas tak menampik terwujudnya kemungkinan tersebut.

"Sekali lagi saya katakan, semua kemungkinan itu bisa terjadi," kata dia.

Andi Agtas menjelaskan, hal yang wajar di dunia politik jika ada partai yang bekerja sama untuk memenangkan pemilu baik itu di tingkat legislatif maupun tingkat pemilihan presiden.

"Kita berharap dengan komunikasi yang akan dilakukan tentunya akan baik," ujar Andi Agtas.

Ia menambahkan, untuk saat ini Prabowo tengah berfokus untuk menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan RI.

Pada survei LSI, tingkat elektabilitas nomor satu ditempati oleh Prabowo Subinato dengan perolehan sebesar 22,5 persen.

Kemudian nomor dua adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 10,6 persen.

Selanjutnya baru disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan 10,2 persen.

Terakhir adalah mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau biasa dikenal dengan nama Ahok.

Ahok memeroleh 7,2 persen dalam surve elektabilitas LSI.

Baca juga: Adi Prayitno Sebut di Pilpres 2024 Rakyat Ingin Capres Berlatar Militer, Peluang Prabowo Subianto?

Beraharap Prabowo Maju

Pada segmen sebelumnya, Andi Agtas tidak menampik bahwa sejauh ini seluruh kader Gerindra masih mendukung penuh kepada Prabowo untuk kembali tampil di Pilpres 2024.

"Kalau ditanya kepada seluruh kader Gerindra, tentu kami berharap beliau akan maju kembali di tahun 2024. Dinamika politik itu sangat dinamis," katanya.

Andi Agtas lantas menyebut bahwa PDIP dan Gerindra memiliki kesamaan kaitannya dengan kekuatan ketua umum partai.

Prabowo yang notabene sebagai ketua umum tentu semua keputusan ada ditangannya sendiri.

"Kalau PDIP dan Gerindra itu ada kesamaan. Jadi bagaimana posisi ketua umum dalam partai itu akan sangat menentukan," ungkapnya.

Meski begitu, mengingat kondisi politik yang begitu dinamis serta gelaran Pilpres 2024 yang masih jauh, ia mengatakan semua kemungkinan masih bisa terjadi.

Tanpa mengabaikan survei-survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei, Andi Agtas menyebut justru dapat memberikan manfaat dan juga gambaran.

"Tentu itu masukan bagi kami dan semua partai-partai politik karena dengan masukan dari survei yang dilakukan tentu membuat kami harus bekerja," ucap dia.

Lebih lanjut, terkait peluang Prabowo maju di Pilpres 2024 dengan diusung oleh Partai Gerindra, dirinya menyadari masih belum cukup.

Hal itu mengingat adanya aturan Presidential Threshold yang mengharuskan partai pengusung setidaknya memiliki ambang batas kursi di parlemen sebanyak 20 persen.

"Tetapi kan satu hal yang perlu kita tahu bahwa ada batasan-batasan tertentu untuk maju di Pilpres. Salah satunya adalah menyangkut Presidential Threshold," jelas Andi Agtas.

"Tentu saat ini yang baru bisa mencalonkan hanya adalah PDI Perjuangan yang sudah memenuhi syarat."

"Tentu akan melakukan kerja-kerja sama dengan seluruh partai politik yang ada untuk menatap tahun 2024," pungkasnya.

Baca juga: Prabowo Subianto Disebut Kurang Merakyat Tidak seperti Jokowi, Dahnil Anzar: Tentu Perlu Diperbaiki

Simak videonya mulai menit ke-5.33:

(TribunWow.com/Anung/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Partai GerindraPrabowo SubiantoPuan MaharaniPilpres 2024Supratman Andi AgtasLembaga Survei Indonesia (LSI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved