Banjir Jakarta
Anies Sebut Sejumlah Banjir di Jakarta Surut, Ferdinand Hutahaean: Berkat Kesalehan Gubernurnya
Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Beda antara yang menguasai masalah dengan yang tak mengerti masalah..!! Dikira banjir itu bisa dihindari secara online," komentar Ferdinand.
Ferdinand juga menyoroti unggahan warganet yang menduga data banjir di DKI Jakarta dimanipulasi.
Data yang diunggah akun Pemprov DKI Jakarta pada 20 Februari 2021 itu membandingkan kondisi banjir pada 2013 dan 2015.
"Data banjir setahun 2013 dan 2015 kok dibandingkan dengan data banjir 1 hari? Data 2016 dan 2017 disembunyikan karena jumlah pengungsi sudah jauh menurun," tulis warganet.
Rupanya cuitan itu membandingkan era kepemimpinan Ahok dan Anies, seperti pada unggahan sebelumnya.
Ferdinand lalu membagikan ulang cuitan itu.
"Apakah memang sekarang Pemda DKI dibawah Gubernur Anies ini perbuatan tidak jujur itu hal biasa dan lumrah?" sindirnya.
Bamus Betawi Sebut Penanganan Banjir DKI oleh Anies yang Terbaik
Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Rahmad HS ikut komentari terjadinya bencana banjir yang menggenang sebagian wilayah DKI Jakarta.
Bencana banjir menggenang sebagian wilayah di Ibu Kota yang terjadi sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021).
Meski begitu, Rahmad HS menyebut bahwa penanganan banjir di DKI Jakarta oleh Gubernur Anies Baswedan masih yang terbaik.
Baca juga: Tawarkan Anies Baswedan Solusi untuk Atasi Banjir DKI, Gembong: Jangan Tersandera Janji Kampanye
Baca juga: Pertanyakan Janji Gubernur DKI soal Banjir, Gembong: Mohon Maaf, Pak Anies Tidak Melakukan Apa-apa
Alasannya menurutnya, meski intensitas hujan yang tinggi, jumlah RW yang tergenang banjir tidak sebanyak sebelum-sebelumnya.
"Kalau kita mau membandingkan curah hujan yang lalu dengan sekarang, justru kita melihat semenjak ditangani oleh Pak Anies area RW yang tergenang bisa kita lihat datanya," ujar Rahmad HS, dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Sabtu (20/2/2021).
"Tidak ada yang ekstrem, tapi hanya 113 RW yang tergenang, dibandingkan dengan yang lalu-lalu, 2013-2015 itu jauh," ungkapnya.

Tidak dipungkiri bahwa dengan intensitas hujan yang tinggi dan juga dalam kurun waktu cukup lama tentunya wajar akan menyebabkan banjir.