Breaking News:

Terkini Nasional

Bahas Jokowi Minta Dikritik, Mahfud MD Minta Hapus Istilah Cebong Vs Kadrun: Kurang Beradab

Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi ramainya pembicaraan tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta dikritik.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Capture YouTube Kompas TV
Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi pertanyaan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait mengkritik pemerintah, Minggu (14/2/2021). 

Jusuf Kalla menyebut pertanyaannya sudah diluruskan oleh Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.

"Saya berterima kasih sudah dijawab pemerintah melalui Juru Bicara (Presiden) Fadjroel," ucap Jusuf Kalla, dalam tayangan TvOne, Senin (15/2/2021).

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pertanyaannya memang perlu diajukan, terkait cara mengkritik pemerintah agar tidak diperkarakan, Senin (15/2/2021).
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pertanyaannya memang perlu diajukan, terkait cara mengkritik pemerintah agar tidak diperkarakan, Senin (15/2/2021). (Capture YouTube TvOne)

Diketahui, Fadjroel Rachman telah menjelaskan kritik tetap diizinkan selama berada di jalur koridor hukum yang benar dan tidak mengandung fitnah.

Selanjutnya, Jusuf Kalla menilai pertanyaannya penting diajukan setelah Jokowi meminta kritik dari masyarakat.

Menurut JK, hal itu harus diketahui masyarakat agar dapat menyampaikan aspirasi dengan baik.

Ia beranggapan pertanyaannya penting bagi kedua belah pihak.

"Itu penting, sehingga masyarakat apalagi akademisi dan aktivis sudah tahu caranya yang dengan baik," terang Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini.

"Jadi itu penting justru saya tanya itu agar pemerintah baik, masyarakat baik," lanjut dia.

Baca juga: Refly Harun Akui Takut Mengkritik, Staf Kemenkominfo: Sampai Sekarang Masih Sehat-sehat Saja

Setelah pertanyaannya dilontarkan dalam sebuah forum diskusi, banyak yang menyoroti dan menafsirkan makna pertanyaan JK.

Jusuf Kalla menilai banyak yang salah tafsir terhadap pertanyaannya.

"Jangan disalahartikan. Kalau bertanya saja tidak boleh, apalagi mengkritik?," singgung mantan Ketua Umum Golkar ini.

Ia justru mempertanyakan apakah benar pemerintah kini menerima kritik dari masyarakat, mengingat pertanyaannya saja memperoleh sorotan dari banyak pihak.

"Muncul di situ pengertiannya. Bertanya saja tidak boleh, dicurigai. Apalagi mengkritik?" sindir JK.

Jusuf Kalla mengecam pihak yang menyalahartikan maksud kritiknya.

Menurut dia, pertanyaan itu cukup sederhana dan tidak perlu ditanggapi berlebihan.

"Ini bodoh benar orang yang suka menafsirkan yang tidak-tidak suatu ucapan sederhana. 'Kan sederhana sekali, yaitu bagaimana caranya mengkritik tanpa dipanggil polisi," komentar JK.

"Itu betul-betul keluar dari hati saya untuk memberikan kebaikan kepada pemerintah dan memberikan kebaikan kepada masyarakat," tandasnya. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
JokowiMahfud MDKritikMedsos
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved