Breaking News:

Terkini Nasional

Komentar Refly Harun Din Syamsuddin Dipolisikan atas Dugaan Radikalisme: Adu-mengadu, Aduh Ampun

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun turut mengomentari pelaporan atas mantan Ketua DPP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

YouTube Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, buka suara soal pelaporan terhadap Din Syamsuddin. 

"Kalau kita tidak setuju dengan argumen orang, underline argumentasinya lalu buat argumentasi tandingan," tutur Refly.

"Yakinkan publik bahwa narasi yang dibuat Din Syamsuddin keliru, tidak berdasarkan fakta."

"Sehingga masyarakat cerdas jadinya. Kalau sebentar-sebentar ngadu, entah ke polisi, ke komisi aparatur sipil negara."

"Yang terjadi adalah kita tidak dididik untuk biasa berbeda pendapat. Kita dididik untuk mengkriminalkan orang," tukasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-5.20:

GAR ITB Beberkan Bukti Din Syamsuddin Punya Sentimen Agama

Juru bicara Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Insitut Teknologi Bandung (ITB) Shinta Madesari mengungkapkan bukti laporannya terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Sabtu (13/2/2021).

Din Syamsuddin dilaporkan dengan 6 poin tuduhan terkait dugaan pelanggaran disiplin dan etika sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca juga: Din Syamsuddin Dituding Radikal, Ketua PP Muhammadiyah Beri Pembelaan dan Sebut Bukan Tokoh Oposisi

Termasuk di antaranya, poin keenam menyebutkan "Din Syamsuddin dinilai melontarkan fitnah dan eksploitasi sentimen agama".

Menurut Shinta, laporan GAR ITB sudah menyertakan tautan yang menunjukkan bukti perbuatan terlapor.

"Nomor 6 yang (menyebutkan Din Syamsuddin) melontarkan fitnah, (terjadi saat terlapor) merespons terkait penganiayaan fisik yang dialami oleh Ustaz Syekh Ali Jaber," papar Shinta Madesari.

Diketahui, mendiang Syekh Ali Jaber pernah mengalami penikaman oleh orang tak dikenal saat bertausiah di sebuah masjid di Kota Bandar Lampung pada 13 September 2020 sore.

Akibat tusukan itu, Ali Jaber mengalami luka di bagian kanannya.

Merespons kejadian tersebut, Din Syamsuddin menyebut penganiayaan yang terjadi adalah kriminalisasi ulama.

Halaman
123
Tags:
Refly HarunDin SyamsuddinradikalismeKritikJokowiYouTubePP Muhammadiyah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved