Terkini Nasional
Jokowi Isyaratkan akan Revisi UU ITE, Minta Listyo Sigit dan Polri Selektif dalam Menerima Pelaporan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan isyarat untuk merevisi Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
Ia pun tak segan untuk merevisi UU ITE jika dinilai justru merugikan kaitannya dengan penegakan hukum dalam berdemokrasi.
"Dan Kapolri harus meningkatkan pengawasan agar implementasinya konsisten, akuntabel dan berkeadilan," kata Jokowi.
"Kalau Undang-undang ITE tidak bisa memberikan rasa keadilan, saya akan minta kepada DPR untuk bersama-sama merevisi Undang-undang ITE ini," tegasnya.
"Karena di sinilah hulunya. Terutama menghapus pasal-pasal karet yang penafsirannya bisa berbeda-beda."
Menurutnya, adanya UU ITE itu diharapkan bisa menjaga ruang digital Indonesia agar bersih, sehat, beretika, penuh dengan sopan santun, dan juga produktif, bukan malah sebaliknya.
Simak videonya mulai menit ke- 9.00
Respons Anies soal Seruan Kritik: Kupingnya Enggak Boleh Tipis
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut bersuara meneruskan pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta masyarakat aktif mengkritik.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan meminta kepada siapapun termasuk pejabat publik untuk siap dalam mendengar dan menerima kritik.
Dirinya menambahkan, baik kritik yang disampaikan secara akademis maupun yang bersifat cacian.
Baca juga: Ungkit Momen Bersama Fadjroel saat Kritik SBY, Effendi Gazali: Kalau Masa Ini Keluar Kata-kata Itu?
"Kalau berada di wilayah publik maka kupingnya enggak boleh tipis," ujar Anies Baswedan, dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Senin (15/2/2021).
"Kita dengarkan saja, bila ungkapan disampaikan dengan akademik, baik-baik saja, bila ungkapan dilakukan secara kasar itu ekspresi kemampuan dia dalam mengungkapkan," imbuhnya.
Anies mengatakan orang-orang yang memberikan kritik secara kasar justru menunjukkan pribadi yang bersangkutan.
"Tapi bagi saya yang sedang bekerja, ini semua adalah ungkapan pendapat rakyat baik yang mendukung, baik yang tidak mendukung, baik yang mencaci, baik yang kata-katanya kasar," kata Anies Baswedan.
"Makin kasar kata-katanya itu semakin mempermalukan dirinya sendiri."