Terkini Nasional
Din Syamsuddin Dituding Radikal, Ketua PP Muhammadiyah: Bingung juga Saya dan Logikanya di Mana?
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas buka suara terkait munculnya tudingan radikal kepada Presidium KAMI, Din Syamsuddin.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas buka suara terkait munculnya tudingan radikal kepada Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin.
Dilansir TribunWow.com, Anwar Abbas dengan tegas mempertanyakan dasar dari tudingan tersebut dan meminta untuk ditunjukkan bukti-buktinya.
Hal itu disampaikan dalam acara Kabar Petang, Sabtu (13/2/2021).

Baca juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Menkopolhukam Mahfud MD: Beliau Itu Kritis Bukan Radikalis
Baca juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal hingga Dilaporkan GAR ITB, Menteri Agama: Jangan Gegabah Menilai
"Kita melihat tuduhan mereka itu tidak berdasar, apa dasarnya?," tanya Anwar Abbas.
"Kalau mengatakan Pak Din radikal, mana tindakan dan ucapan Pak Din yang radikal?," tanyanya.
Anwar Abbas lantas mengungkapkan sosok dari Din Syamsuddin yang diyakini tidak mungkin memiliki sikap radikal.
Dikatakannya bahwa mantan Ketua PP Muhammadiyah itu memiliki peran besar dalam aksi perdamaian Islam, baik di Indonesia, Asia, maupun dunia.
"Pak Din ini hidup di tengah-tengah pluralitas dan dia mendirikan sebuah organisasi atau lembaga kajian yang bernama Center for Dialogue and Cooperation among Civilisation (CDCC)," ungkapnya.
"Dan di tingkat Asia dia adalah presiden dari Asia Conference of Religions for Peace (ACRP). Jadi sebuah konferensi agama-agama di tingkat Asia, di mana agama untuk menciptakan perdamaian," sambungnya.
"Dan di tingkat dunia dia adalah honorari presiden dari Word Conference Religions for Peace (WCRP)."
Baca juga: Soal Pelaporan Novel Baswedan, Zainal Arifin: Punya Sejarah Panjang Pergesekan dengan Kepolisian
Oleh karenanya, Anwar Abbas mengatakan tidak mungkin seorang Din Syamsuddin yang memiliki niat baik dalam perkembangan Islam justru dituding radikal.
"Jadi Pak Din ini adalah orang yang cinta damai dan mencintai perdamaian serta memperjuangkan perdamaian," kata Anwar Abbas.
"Kalau dia radikal mana mungkin dia ditunjuk jadi presiden di tingkat asia dan menjadi honorer presiden di tingkat dunia," terangnya.
"Bingung juga saya dan logikanya di mana?," tutupnya.
Simak videonya mulai menit ke-2.40:
Tanggapan Menteri Agama
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut meminta untuk tidak sembarangan dalam menuding seseorang itu radikal.
“Kita harus seobjektif mungkin dalam melihat persoalan, jangan sampai gegabah menilai seseorang radikal misalnya,” ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/2/2021), dikutip dari Tribunnews.com.
Oleh karenanya, Yaqut meminta dalam kasus dugaan pelanggaran Din Syamsuddin sudah ada regulasi yang mengaturnya.
Terlebih di satu sisi, Din Syamsuddin berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menjadi dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca juga: Jelaskan soal Fatwa Haram Buzzer Pemfitnah, MUI: Sama dengan Memakan Bangkai Saudara Sendiri
Menurutnya, prosedur penyelidikan telah diatur secara komprehensif oleh negara, di antaranya melalui inspektorat maupun KASN.
"Persoalan disiplin, kode etik dan kode perilaku ASN sudah ada ranahnya. Namun, jangan sampai kita secara mudah melabeli Pak Din radikal dan sebagainya," ucap Yaqut.
Lebih lanjut, Yaqut meminta kepada publik untuk mengetahui lebih jelas informasi seputar radikalisme.
Dirinya tidak ingin hanya mengandalkan asumsi dalam menilai seseorang.
“Dengan asumsi itu, maka klarifikasi atau tabayyun adalah menjadi hal yang tak boleh ditinggalkan dalam kerangka mendapat informasi valid," jelas Yaqut. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)