Isu Kudeta Partai Demokrat
Tak Terima Moeldoko Disasar Demokrat karena Orang Dekat Jokowi, Ruhut Sitompul: Lihat Gaya Mereka
Politikus PDIP Ruhut Sitompul menyayangkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terus disasar terkait isu kudeta Partai Demokrat.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Politikus PDIP Ruhut Sitompul menyayangkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terus disasar terkait isu kudeta Partai Demokrat.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan iNews, Jumat (5/2/2021).
Diketahui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada upaya kudeta dari dalam dan luar yang hendak menggulingkan partainya.

Baca juga: Tak Cuma Moeldoko, Ruhut Sitompul Ungkap Luhut juga Temui Kader Demokrat: Saya Kan Orang Dekatnya
Ia kemudian berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengingat nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko turut dituding menjadi dalang kudeta.
Tudingan itu muncul karena Moeldoko menemui sejumlah kader Demokrat yang disinyalir membicarakan upaya makar.
"Saya rasa begini. kita pejabat negara. Kalau misalnya rakyat dan partai politik datang curhat, masak dia enggak terima?," komentar Ruhut Sitompul menanggapi isu tersebut.
Ia menilai Moeldoko tidak mungkin mencampuri urusan partai lain, sesuai dengan sifat asli sang Kepala KSP itu.
"Pak Moeldoko ini orang yang juga sangat santun, dia juga enggak mau campur-campuri. Tolong hormati itu," kata Ruhut.
Melihat Moeldoko terus diserang pihak Demokrat, Ruhut menyebutnya sebagai upaya pembunuhan karakter.
"Sekarang mulai character assasination yang saya lihat mereka lakukan kepada Pak Moeldoko," ungkap Ruhut.
"Kayaknya Pak Moeldoko ini orang gimana, gitu," tambah pengacara senior ini.
Baca juga: Natalius Pigai Ungkap Berhak Tuntut Jokowi Jabatan Menteri seusai Pilpres: Saya Beri Kemenangan
Ruhut mengaku tidak tahu-menahu alasan Moeldoko dipilih menjadi sasaran.
Dugaannya Moeldoko adalah sosok pejabat tinggi yang dekat dengan Jokowi.
"Kalau saya lihat, (yang disasar adalah) siapa saja orang yang dekat Pak Jokowi," duga Ruhut.
"Lihatlah gaya-gaya mereka, enggak ada yang bagus," tambah dia.
Ruhut melanjutkan, presiden juga tidak mungkin mencampuri urusan internal partai lain, apalagi yang bukan koalisinya.
Ia menyebut Jokowi sangat menghormati Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan AHY.
Jokowi juga sudah beberapa kali menemui kedua tokoh ayah dan anak tersebut.
"Padahal Pak Jokowi itu, jujur saya katakan, beliau sangat menghormati," ungkap Ruhut.
"Sangat menghargai Pak SBY. Begitu juga Pak AHY. Berapa kali ketemu? Dijembatani oleh Luhut Binsar Panjaitan," lanjut mantan politikus Partai Demokrat ini.
"Ketemu, kok. Enak. Pak Jokowi itu presiden kita mantap punya, lah," tegasnya.
Lihat videonya mulai menit 6.00:
Andi Arief Sebut Moeldoko Sudah Ditegur Jokowi
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko ramai diperbincangkan setelah dituding ikut terlibat dalam gerakan mengudeta Partai Demokrat.
Moeldoko disebut-sebut ingin mengambil alih kepemimpinan ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk digunakan sebagai kendaraan menuju Pilpres 2024 mendatang.
Meski sudah dibantah oleh Moeldoko, pihak dari Demokrat tetap menyakini hal itu atas bukti aduan dari kader-kadernya yang bertemu dengan yang bersangkutan.
Baca juga: Istana Tak Balas Surat AHY soal Kudeta Demokrat, Rachland Nashidik: Pak Jokowi Mau Cuci Tangan?
Baca juga: Bantahan Darmizal saat Didesak Effendi Gazali dan M Qodari soal Pertemuan Moeldoko dengan Demokrat
Dilansir TribunWow.com, menyusul hal itu, Moeldoko dikatakan sudah mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief melalui cuitan akun Twitter pribadinya, @Andiarief__, Jumat (5/2/2021).
Dirinya juga berharap hal itu menjadi pelajaran bagi Moeldoko dalam berpolitik.

"KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat," ujar Andi Arief.
Andi Arief juga menjawab soal adanya persoalan internal yang disebut terdapat kader partai yang kecewa atas kepemimpinan AHY.
"Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik," jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dari Istana terkait kabar teguran terhadap Moeldoko tersebut.
Seperti yang diketahui, sebelumnya Partai Demokrat telah mengirimkan surat kepada Jokowi meminta klarifikasi atas keterlibatan pejabatannya.
Terlebih nama Jokowi sendiri juga ikut dicatut lantaran disebut telah memberikan restu.
Namun melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan bahwa Jokowi tidak perlu menjawab surat tersebut.
Alasannya, persoalan tersebut merupakan masalah internal dari Partai Demokrat.
Sehingga tidak berhak mencampurinya.
"Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu adalah perihal rumah tanggal internal Partai Demokrat yang semuanya kan sudah diatur di dalam AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga)," ujarnya, Kamis (4/2/2021), dikutip dari Kompas.com. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)