Isu Kudeta Partai Demokrat
Tanya Ruhut Siapa yang Tak Betah dengan AHY, Herman Sebut Kader Demokrat yang ke Jakarta Dijebak
Herman Khaeron menegaskan 100 persen DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia semuanya mendukung AHY.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Herman juga mengungkit adanya janji diberikan imbalan uang kepada DPD dan DPC yang diundang ke Jakarta pada waktu itu.
"Menjanjikan imbalan, ada uang yang akan diberikan," katanya.
Baca juga: Protes Kudeta Demokrat Disebut Orba, Ruhut Sitompul: Andi Mallarangeng Bisa Dituntut Marzuki Alie
Ruhut Ngaku Dicurhati Kader Demokrat
Pada segmen sebelumnya, mantan kader Demokrat Ruhut Sitompul menceritakan bagaimana dirinya banyak menerima curhat dari kader-kader Demokrat.
Isi curhatan itu di antaranya adalah berisi permintaan agar ia bersedia membujuk Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Selain curhat kepada dirinya, Ruhut membenarkan adanya kader-kader Demokrat yang datang ke Moeldoko.
"Dari mereka ada yang mengatakan kepada saya, 'Bang, abang ikut dong bantu supaya Pak Moeldoko mau', begitu," kata Ruhut mengutip perkataan seorang kader Demokrat kepadanya.
Ruhut membantah hal ini disebut kudeta, karena keinginan para kader adalah mengadakan kongres luar biasa (KLB).
"Jadi KLB bukan kudeta, enggak ada kudeta-kudeta," kata dia.
Meskipun mendapat curhatan seperti itu, Ruhut mengaku saat itu dirinya menolak.
Ia menolak karena bukan lagi menjadi bagian dari Partai Demokrat.
"Saya sekarang bukan kader Demokrat," kata Ruhut.
Ruhut bercerita, curhatan kader Demokrat datang dari berbagai level, mulai dari kota hingga pusat.
"Baik di tingkat kabupaten kota, tingkat provinsi, begitu juga kawan-kawan di DPP-nya ada yang ngomong begitu sama saya," ungkapnya.
Beberapa di antaranya adalah mereka yang pernah disinggung oleh AHY.
Baca juga: Sosok Darmizal Mengaku Aktor Pertemuan Moeldoko dengan Kader Demokrat di Hotel Aston, Begini Katanya