Terkini Daerah
Upah 2 Tersangka Pembuang Jenazah Fathan Diduga Kuat Uang Milik Korban, Polisi: ATM-nya Masih Utuh
Upah sejumlah ratusan ribu yang diberikan pelaku kepada tersangka pembuang jenazah Fathan Ardian (19), diduga kuat milik korban.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Upah sejumlah ratusan ribu yang diberikan pelaku kepada tersangka pembuang jenazah Fathan Ardian (19), diduga kuat milik korban.
Diketahui, Fathan yang merupakan mahasiswa Mahasiswa Telkom University ditemukan tewas dengan kondisi terikat dan dililit kasur di sawah pada Rabu (13/1/2021).
Fathan sebelumnya dilaporkan hilang sejak Minggu (10/1/2021) malam.

Baca juga: Terungkap Fakta Baru Pembunuhan Fathan, Tersangka Husain Bantu Ikat dan Buang Jenazah Korban
Sedangkan dua tersangka asal Karawang yang membuang jasad Fathan adalah Rio Hadiyan (24) dan Husain Abdurrohim (21).
Setelah membantu tersangka Jhovi Fernando alias Jo (31) membuang Jasad Fathan di Cilamaya Kulon, Rio dan Husain mendapat uang masing-masing Rp 400.000 dan Rp 300.000.
"Diduga kuat uang milik korban," ujar Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra di Mapolres Karawang, Rabu (20/1/2021).
Diketahui, setelah Fathan tak bernyawa di kontrakannya, Jo membawa barang-barangnya ke rumah rekannya. Barang-barang itu di antaranya motor, dua handhone, dan kartu ATM.
"ATM-nya masih utuh. Yang dijual baru motornya, kalau gak salah Rp 2,5 juta," ungkap Rama.
Husain diketahui berperan membantu mengikat, membungkus, dan membuang jasad korban.
Sementara Rio hanya mengantar membuang jasad di Cilamaya Kulon.
40 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan
Kepolisian melakukan reka ulang kasus pembunuhan Fathan Ardian Nurmiftah (19), Mahasiswa Telkom University Bandung di Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021).
Sebanyak 40 adegan dipergakan pelaku untuk menemukan penyesuaian fakta kejadian pembunuhan tersebut.
Dari reka adegan diketahui Jhovi Fernando (30) alias Bang Jo telah berada di kontrakannya yang berlokasi di Dusun Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, Karawang bersama Fathan.
Kemudian, Fathan keluar untuk membeli kuota dan kembali ke kontrakan dengan membawa minuman keras.