Gempa Bumi Guncang Sulawesi Barat
Curhat Pengungsi Gempa Sulbar, Rela Hidup di Tenda Sempit: Asal Tak Kena Panas dan Hujan
Pengungsi gempa Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Hersahid, mencurahkan keluh kesahnya.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
Aksi heroik dilakukan oleh suster Mia sebelum dirinya meregang nyawa seusai menyelamatkan seorang pasien dan bayi saat gempa terjadi.
Dikutip dari TribunToraja,com, suster Mia yang biasa dipanggil Natyselia adalah seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit (RS) Mitra Mamuju.
Kala itu ketika gempa bumi terjadi, seisi rumah sakit panik dan kabur menyelamatkan diri karena goncangan yang begitu kuat.
Namun suster Mia justru lari ke dalam RS menyelamatkan seorang pasien.
Ketika berhasil menyelamatkan pasien tersebut, suster Mia kembali masuk ke dalam dan menyelamatkan seorang bayi yang sedang berada di dalam inkubator.
Kali ini suster Mia gagal keluar karena gedung rumah sakit telah ambruk lebih dulu dan menimpa dirinya serta bayi yang diselamatkannya.
"Saat menyelamatkan bayi ini, Mia terjebak dan tertimpa bahan bangunan yang jatuh," kata rekan korban, Manashe, Sabtu (16/1/2021) malam.
Baca juga: Detik-detik Polisi Selamatkan Nenek saat Banjir di Kalimantan Selatan, Kondisi Terjebak di Rumah
Setelah tertimbun reruntuhan, Mia dan sang bayi baru bisa diselamatkan sekira pukul 12.00 Wita, Jumat kemarin.
Mia dan bayi saat itu langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Mamuju.
Dari kedua korban reruntuhan itu, Mia akhirnya meninggal dunia.
"Saat kami mendampingi ia sempat menyampaikan keluhannya dan badannya terasa dingin hingga meninggal dunia," ungkap Manashe.
Sang bayi kini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "UPDATE 18 Januari: 19.435 Orang Mengungsi akibat Gempa Sulbar dan TribunTimur Selamatkan Bayi Saat Gempa Susulan Guncang Majene, Suster Asal Tana Toraja Tewas