Gempa Bumi Guncang Sulawesi Barat
Curhat Pengungsi Gempa Sulbar, Rela Hidup di Tenda Sempit: Asal Tak Kena Panas dan Hujan
Pengungsi gempa Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Hersahid, mencurahkan keluh kesahnya.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
Video rekaman tersebut diunggah, Senin (18/1/2021).
Banyak alat berat mulai membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan yang rusak dan roboh akibat gempa.
Kemudian nampak sebuah pusat perbelanjaan Maleo Town Square yang rusak berat akibat gempa.
Jalanan nampak sepi dari rutinitas masyarakat.
Di sebuah lapangan sepak bola, nampak berjejer tenda-tenda darurat dari Kemensos.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, hingga Senin (18/1/2021) pukul 08.00, sudah ada 19.435 orang yang mengungsi akibat gempa.
Data tersebut dilaporkan oleh Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB).
Sebanyak 15.014 orang adalah pengungsi dari Kabupaten Mamuju, sedangkan 4.421 sisanya berasal dari Kabupaten Majene.
"Tercatat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Senin.

Tercatat ada 81 korban meninggal akibat gempa.
Sebanyak 70 korban jiwa berasal dari Mamuju, dan 11 lainnya dari Majene.
Kemudian, korban luka berat mencapai 253 orang, lalu luka ringan sebanyak 679 orang.
"BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak," ujar dia.
Suster Tewas Seusai Selamatkan Bayi
Dari banyak korban jiwa akibat gempa, seorang suster di Mamuju bernama Mia turut menjadi korban tewas.